Ada banyak ujian pernikahan yang pasti akan dirasakan setiap pasangan. Apalagi bagi pasangan yang baru menikah. Tapi tenang, ujian di awal ini justru akan menguatkan hubungan kita dan pasangan jika berhasil melewatinya. Yuk, ketahui beberapa ujian di awal pernikahan yang kerap dialami pasangan muda!
Ujian rumah tangga di awal pernikahan biasanya sulit dihindari. Banyak perubahan yang kerap terjadi saat masih pacaran dan setelah menikah. Biasanya, kita baru melihat sifat asli pasangan di awal pernikahan. Hal seperti ini tidak jarang memicu konflik kecil. Tapi masih tergolong hal yang wajar, kok.
Pernikahan adalah komitmen bersama seumur hidup, termasuk perjuangan Mama Papa dalam menghadapi berbagai ujian di awal pernikahan. Pernikahan yang gagal biasanya karena salah satu pihak berhenti mencari solusi dan menyerah begitu saja.
Padahal, ada banyak pelajaran yang bisa diperoleh setelah berhasil melewati berbagai masalah dalam rumah tangga. Misalnya, Mama Papa jadi bisa belajar cara menerima kekurangan pasangan, sehingga membuat hubungan makin harmonis.
Nah, berikut adalah ujian di awal pernikahan yang bisa kita jadikan pelajaran, jika mampu melewatinya dengan baik bersama pasangan:
Masalah finansial
Permasalahan finansial merupakan salah satu ujian di awal pernikahan yang paling sering terjadi. Misalnya, mendebatkan pengeluaran pasangan yang terlalu boros untuk belanja online, atau terlalu sering beli makan dari luar.
Konflik ini kerap terjadi akibat perbedaan cara mengelola keuangan saat masih berpacaran dan setelah menikah. Contoh, sebelum menikah kita sering mengeluarkan uang secara cuma-cuma. Kalau sudah menikah, segala pemasukan dan pengeluaran harus dibahas bersama-sama dengan pasangan, dong!
Makanya, Mama Papa harus membuat kesepakatan cara mengatur keuangan keluarga dengan bijak. Baik itu pengeluaran bulanan, tabungan, hingga uang untuk orangtua masing-masing, ya! Tujuannya, untuk mengurangi konflik, dan menemukan jalan solusi yang terbaik.
Kebiasan buruk saat tidur
Ujian di awal pernikahan yang umum terjadi berikutnya: kaget dengan kebiasaan buruk pasangan. Misalnya, kebiasaan Papa yang sering mendengkur saat tidur, sembarangan meletakkan handuk, atau jarang merapikan kamar.
Meski kelihatannya sepele, beberapa kebiasaan di atas kerap memicu perdebatan, kalau dilakukan berulang kali, lo! Makanya, saat sudah menikah, kita harus menerima pasangan dengan lapang dada. Demi meredam konflik, Mama Papa bisa membicarakan masalah kecil agar tidak terulang kembali.
Baca Juga: 6 Faktor Penyebab Perceraian yang Harus Diwaspadai
Menentukan pola asuh
Sebagai orangtua baru, mungkin Mama Papa akan punya gaya parenting yang berbeda. Misalnya, Papa akan memberikan pola asuh tegas, sedangkan Mama yang mengajarkan kelembutan.
Perbedaan pola asuh ini bisa menjadi ujian di awal pernikahan yang sering diributkan. Supaya tidak menjadi masalah yang panjang, Mama Papa harus mendiskusikan terkait pola asuh yang terbaik untuk si kecil, ya!
Masalah dengan mertua
Tidak jarang baik pasangan baru menikah yang masih harus tinggal bersama mertua. Namun, tinggal satu atap bersama mertua juga kerap memicu sedikit konflik.
Misalnya, mertua yang sering menegur atau membicarakan kekurangan kita ke orang lain. Ujian pernikahan macam ini memang cukup berat. Makanya, Mama Papa harus mengomunikasikan apapun yang membuat kurang nyaman, dan tetap menjalin komunikasi yang baik dengan mertua, ya!
Baca Juga: 7 Pertanyaan Tentang Masalah Keuangan Sebelum Menikah
Beberapa masalah pernikahan di atas semoga bisa menjadi pelajaran untuk Mama Papa, ya! Intinya, jangan berhenti mencari solusi terbaik bersama jika ada masalah.
Semoga langgeng selalu, Mama Papa!