Inner child adalah bagian dari kepribadian seperti anak kecil yang dibawa sampai dewasa. Setiap manusia memiliki luka inner child atau luka di masa lalu. Seperti luka karena pernah ditinggalkan, atau luka karena perasaan bersalah. Nah, luka-luka inner child ini harus kita atasi sesegera mungkin, lo!
Memiliki luka inner child bisa menganggu psikologis kita. Apalagi kelak kita menjadi seorang ibu. Karena kita akan terus dihantui dengan kenangan buruk di masa kecil yang terbawa sampai dewasa. Bahkan, luka ini secara tak sadar bisa kita terapkan dalam mendidik anak-anak, lo!
Supaya luka di masa kecil tidak membahayakan diri, dan berdampak pada pola asuh anak. Kita harus bisa berdamai dengan rasa trauma tersebut. Contohnya bisa kita mulai dengan memahami apa itu inner child, menulis surat untuk diri sendiri, meditasi, hingga melakukan konsultasi ke ahli.
Sebelum memulai hal-hal tersebut, ada baiknya Mama mengetahui jenis luka inner child terlebih dahulu, agar bisa melakukan penanganan yang tepat. Nah, berikut jenis luka di masa kecil yang harus segera kita atasi:
Luka ditinggalkan
Luka inner child yang pertama ini berhubungan dengan ketakutan, yakni perasaan takut disakiti dan ditinggalkan orang tersayang. Biasanya, luka ini berasal dari pengalaman pernah ditinggalkan oleh seseorang yang kita sayangi.
Misalnya, pengalaman pernah ditinggalkan orangtua, kakek-nenek, kakak, atau sahabat di masa kecil. Luka ini ditandai dengan rasa takut ditinggalkan orang lain, tidak suka sendirian, dan selalu bergantung dengan orang lain.
Luka kepercayaan
Kalau kita memiliki luka kepercayaan, biasanya kita takut disakiti orang lain. Luka inner child satu ini bisa muncul karena kenangan masa kecil yang tidak dihargai orang lain. Sebagai contoh, tidak pernah diberi kepercayaan menjaga barang pribadi, atau selalu dikira berbohong oleh orangtua.
Karena itu, saat dewasa kita selalu berusaha agar tidak menyakiti orang lain, dan sering merasa insecure dengan diri sendiri.
Luka diabaikan
Perasaan takut terabaikan merupakan salah satu luka inner child yang harus kita hilangkan. Biasanya, luka ini muncul kenangan masa lalu yang buruk.
Contoh yang paling mudah adalah kita yang selalu disalahkan orangtua, atau tidak pernah diberi kesempatan untuk membela diri sendiri. Akhirnya, kita tumbuh menjadi seseorang “yes man”, atau yang tidak bisa menolak permintaan orang lain.
Baca juga: Anak Mudah Marah? Tenang, Begini Cara Menghadapinya
Perasaan bersalah
Jenis luka inner child selanjutnya berupa perasaan bersalah. Kemungkinan, luka ini muncul saat kita berbuat salah di masa kecil. Namun, karena solusi yang buruk; seperti dimarahi, kita jadi sulit sembuh dari kenangan luka tersebut.
Jika terbawa hingga dewasa, kita menjadi orang yang takut melakukan kesalahan. Padahal sebenarnya kita tidak membuat kesalahan sekalipun. Makanya, kalau Mama mengalami luka satu ini, kita wajib hati-hati, ya!
Baca juga: Inner Child: Pengertian dan Cara Obati Luka Masa Kecil
Takut gagal
Jenis luka masa kecil selanjutnya adalah perasaan takut gagal. Yup, luka ini bisa muncul karena dorongan orangtua di masa kecil yang mengharuskan kita selalu menjadi pemenang.
Motivasi yang berlebihan ini bisa membuat kita menjadi seorang yang kompetitif. Seakan kegagalan adalah musuh terbesar yang harus dihindari. Orang yang takut gagal biasanya akan kerja keras hingga mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktunya secara berlebihan. Hal ini jelas tidak baik, ya!
Baca Juga: Tahap Perkembangan Emosi Anak Usia 0-5 Tahun
Itulah beberapa jenis inner child wound yang harus segera kita atasi. Kalau Mama sulit melupakan kenangan buruk di masa lalu, tidak ada salahnya kita pergi konsultasi ke ahli. Sehingga kita bisa berdamai dengan diri sendiri.