Ada sebagian orang yang menganggap jika tugas utama seorang ayah adalah mencari nafkah dan menjadi pemimpin keluarga. Meski tidak sepenuhnya salah, namun sebenarnya peran ayah dalam keluarga lebih dari sekadar mencari nafkah. Justru, peran ayah sangat vital dalam menjaga keluarga tetap utuh dan harmonis.
Menariknya, ternyata peran ayah dalam keluarga juga penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Baik itu dalam memberi contoh berperilaku baik, memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan terbaik, meningkatkan performa akademis di sekolah, hingga mencegah masalah mental pada sang buah hati.
Lalu, secara keseluruhan, apa saja peran ayah dalam keluarga yang wajib diketahui? Lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini:
Salah satu peran penting ayah adalah menjadi pelindung keluarga. Baik pelindung bagi pasangan (istri/Mama), serta pelindung bagi anak-anaknya dari berbagai bentuk bahaya. Sosok ayah sebagai pelindung bisa dalam bentuk mencegah bahaya dengan berbagai macam cara.
Seperti salah satunya dengan bertanggung jawab untuk mengamati dan memastikan lingkungan sosial anak benar-benar aman. Bahkan, seorang ayah juga bisa memberi bekal pada anak-anaknya dalam menghadapi berbagai macam risiko bahaya. Seperti misalnya dari pelaku bullying di sekolah.
Dalam sebagian besar kalangan, ayah berperan sebagai tulang punggung ekonomi. Hal inilah yang mengharuskan seorang ayah untuk bertanggung jawab dan bisa diandalkan dalam memenuhi seluruh kebutuhan keluarga.
Tapi, peran ayah dalam keluarga ini bisa dipikul bersama-sama dengan pasangan yang juga bekerja. Supaya tidak terjadi miskomunikasi, disarankan untuk saling terbuka dalam membahas finansial keluarga, ya!
Baca Juga: 5 Tipe Mengatur Keuangan Suami Istri, Mana yang Terbaik?
Dalam keluarga, seorang ayah berperan sebagai pendengar yang baik. Meski kesannya sepele, namun menjadi pendengar yang baik bisa menjaga hubungan ayah dan anak menjadi harmonis.
Paling simpel, kita bisa coba menunjukkan ketertarikan pada keseharian si kecil. Misal dengan menanyakan aktivitas yang telah dilakukan di sekolah, dan dengarkan seluruh ceritanya. Pastikan menjadi pendengar yang baik dan tidak menghakimi, agar si kecil merasa nyaman dan dihargai, ya!
Selanjutnya, meningkatkan kecerdasan anak agar berprestasi di sekolah juga menjadi salah satu peran ayah yang tidak kalah penting diperhatikan. Bahkan, sebuah penelitian dari University of Oxford mengungkapkan, anak akan cenderung memiliki nilai baik di sekolah, apabila ayahnya terlibat dalam aktivitasnya.
Hanya saja, peran ayah dalam meningkatkan kecerdasan tidak melulu sekadar mendapatkan peringkat terbaik saja. Melainkan, mendorong anak untuk memiliki kecerdasan emosional dan kemampuan kognitif yang sangat baik.
Anak adalah peniru yang andal. Itu mengapa, salah satu peran ayah yang tidak kalah penting diperhatikan adalah menjadi panutan atau role model. Biasakan untuk berperilaku baik di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.
Dalam hal ini, kedua orangtua bisa mulai memberi contoh bersikap sopan santun, dengan mengenalkan tiga kata ajaib, yatu “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih”. Dalam jangka panjang, kebiasaan tersebut dalam membentuk karakter baik pada anak.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Sopan Santun pada Anak Sejak Dini
Faktanya, peran ayah dalam keluarga bisa mencegah masalah mental pada anak. Hal ini dibuktikan dalam penelitian dari Vanderbilt University yang mengungkapkan: anak perempuan yang dekat dengan ayah di 5 tahun pertama akan lebih matang menghadapi masa pubertas.
Bahkan, penelitian dari University of Oxford turut menegaskan: anak perempuan yang dekat dengan ayahnya akan lebih jarang mengalami masalah mental saat dewasa. Ke depannya, kedekatan ayah dan anak tersebut akan membantu sang buah hati tumbuh menjadi sosok yang mandiri.
Bagaimana, sudah siap menjalankan peran ayah yang sesungguhnya, Papa?