Anak-anak membutuhkan berbagai nutrisi untuk menunjang kebutuhannya. Salah satu nutrisi yang sangat penting bagi tubuh adalah protein. Anak yang kekurangan protein akan mengalami berbagai kondisi di bawah ini.
Protein sangat penting bagi tubuh apalagi untuk menunjang pertumbuhan pada periode emas pertumbuhan anak. Sehingga jika kekurangan protein akan banyak efek negatif yang dialaminya. Protein sendiri berfungsi mengangkut oksigen, membentuk otot dan jaringan tubuh. Selain itu, protein juga merupakan sumber energi, pembentuk antibodi, dan membantu koordinasi anggota gerak tubuh. Beberapa tanda di bawah ini umum dialami oleh anak yang kekurangan protein.
Anak lebih mudah rewel
Lemak sangat penting untuk menjaga kestabilan suasana hati yang baik. Protein mengandung asam amino esensial dan otak menggunakan asam amino untuk membuat neurotransmiter. Keseimbangan yang tepat pada neurotransmiter dapat membantu si kecil merasa bahagia dan tenang. Sebaliknya bila si kecil kekuarangan protein, ia berpotensi merasakan kecemasan hingga depresi.
Sering Lapar
Anak akan mudah lapar jika nutrisi hariannya tidak terpenuhi. Asupan makanan harian anak baiknya meliputi semua hal seperti produk hewani, susu, keju, sayur, buah dan lemak tambahan. Sedangkan jika si kecil sering makan makanan olahan dan camilan tinggi kalori saja, maka ia akan kekurangan gizi termasuk protein. Efek dari kurangnya protein adalah rasa lapar terus menerus. Jadi patut diwaspadai ya jika si kecil selalu ingin ngemil tanpa henti.
Mudah merasa lelah
Kurangnya asupan protein selama seminggu dapat mempengaruhi kinerja otot yang juga berdampak pada postur gerakan tubuh. Kekurangan protein dapat mengurangi massa otot yang menyebabkan berkurangnya kekuatan tubuh, kesulitan menjaga keseimbangan dan memperlambat metabolisme tubuh. Karena hal inilah anak jadi malas bergerak dan mudah merasa lelah.
Rentan sakit
Kekurangan protein atau asam amino dalam darah sangat berpengaruh terhadap sistem imun. Artinya, saat asam amino tidak tercukupi, tubuh tidak bisa membentuk antibodi yang berfungsi untuk mengaktifkan sel darah putih pelawan berbagai virus, bakteri dan toksin.
Pertumbuhan terhambat
Protein berkaitan erat dengan pertumbuhan anak. Jika anak kekurangan protein, maka anak akan pertumbuhan terlambat. Salah satu tanda yang jelas terlihat adalah tubuh anak yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya dan berat badan badan yang tidak naik. Hal ini terjadi karena kolagen (protein fibrosa) yang bertugas membantu menjadi massa otot dan pertumbuhan tulang tidak cukup untuk menjalankan tugasnya. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka anak akan berisiko terkena stunting.
Artikel Lainnya: 7 Makanan yang mengandung kalsium tinggi bagi anak