Khas anak-anak, ketika terjadi penolakan mereka akan memunculkan respon berupa kemarahan bahkan tantrum. Nah, agar tidak berujung ‘heboh’, gunakan cara menolak permintaan anak berikut ini.
Biasanya karena sering menolak permintaan si Kecil akan membuatnya menangis atau tantrum. Sebenarnya ada cara menolak permintaan anak agar tidak tantrum, lho, Mama Papa. Selain itu, menuruti semua keinginan anak bukan juga pertanda sayang. Sebab tidak selamanya mereka membutuhkan hal-hal yang mereka inginkan.
Nah, agar tidak berujung tantrum, berikut cara menolak permintaan anak yang benar dan tenang.
Tanyakan alasan permintaannya
Jangan langsung menolak mentah-mentah permintaan anak, karena akan membuat mereka memberontak. Apalagi jika ia memiliki riwayat tantrum, dan selalu mengekspresikan marah dengan meledak-ledak.
Cara menolak permintaan anak dengan halus bisa Mama Papa mulai dengan menanyakan terlebih dahulu alasan keinginannya. Ajak anak ngobrol dan biarkan anak mengatakan alasan permintaannya. Cari tahu dulu yang membuatnya menginginkan benda tersebut.
Saat lagi ngobrol ini ajak dia berpikir ulang mengenai tingkat kepentingan barang tersebut. Jika sebenarnya anak tidak benar-benar membutuhkan benda tersebut, Mama Papa bisa mengajukan alternatif lain yang kiranya bisa menjawab keinginannya.
Jelaskan alasan penolakan
Setelah sama-sama tahu mengenai alasan anak menginginkan benda tersebut, Mama Papa bisa mengutarakan alasan mengapa menolak permintaannya.
Anak-anak juga pribadi yang sama dengan kita, yakni membutuhkan penjelasan atas apa yang diterimanya. Jika tawaran alternatif tidak bisa diterima anak, berikan ia penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami sesuai usianya.
Ajak ia membedakan mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan. Dengan penjelasan-penjelasan semacam ini anak juga akan belajar mengenai problem solving dan melatih rasa empati, lho.
Anak bukan lawan debat
Menempatkan anak sebagai ‘lawan debat’ akan membuat situasi lebih memanas. Maksudnya, dalam menyampaikan alasan-alasan Mama Papa sebaiknya menggunakan gurauan, dan tidak perlu berambisi mematahkan argumen anak.
Karena terlalu keras kepada anak akan menumbuhkan sikap membangkang. Cobalah menenangkan hati dan melembutkan intonasi saat hendak ngobrol sama anak. Mama juga bisa memberinya ‘guyonan’ agar mereka bisa melupakan hasrat atas permintaannya.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Anak Pemalu Agar Lebih Percaya Diri
Nostalgia ke masa kecil kamu
Bukan maksud untuk membanding-bandingkan anak dengan masa kecil Mama Papa, ya. Namun, pengalaman masa kecil Mama Papa bisa menjadi cerita yang menangkan untuk anak, lho.
Metode ini juga bisa digunakan ketika anak sudah mulai ngotot akan permintaannya. Ajak ia berbicara dari hati ke hati, mengenai pengalaman masa kecil Mama Papa dan hal-hal yang pernah dimiliki. Cerita-cerita personal membuat anak lebih menerima secara logis penolakan orangtua membelikan barang.
Baca Juga: 5 Cara Atasi Anak Penakut Agar Jadi Pemberani
Hadiah adalah reward dari usaha anak
Cara menolak permintaan anak ini juga akan menanamkan di alam bawah sadarnya jika harus ada usaha sebelum mendapatkan apa yang kita inginkan.
Jika keempat cara di atas tidak berhasil, ajak anak untuk membuat perjanjian. Misalnya jika anak ingin tas baru maka ia harus bisa bangun pagi tanpa dibangunkan terlebih dahulu tepat pukul 05.00 selama 3 bulan.
Tantangan-tantangan seperti ini bisa menjadi win-win solution jika anak benar-benar menginginkan benda tersebut. Namun kita harus tepat janji jika mereka berhasil menyelesaikan kesepakatan, ya.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengajarkan Anak Bangun Pagi