FODMAP, Diet untuk Mengatasi Iritasi Usus BesarFODMAP, Diet untuk Mengatasi Iritasi Usus BesarFODMAP, Diet untuk Mengatasi Iritasi Usus BesarFODMAP, Diet untuk Mengatasi Iritasi Usus Besar
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

FODMAP, Diet untuk Mengatasi Iritasi Usus Besar

November 16, 2020
diet fodmap

Sumber: Shutterstock

Diet bukan hanya diperuntukkan bagi orang yang ingin menurunkan berat badan. Bagi yang mengalami iritasi usus besar (IBS), diet FODMAP juga perlu dilakukan. Bagaimana cara untuk melakukan FODMAP?

Gangguan pencernaan usus besar atau irretable bowel syndrome (IBS), bisa disebabkan perut kembung atau dipenuhi gas akibat beberapa makanan. Karena usus tidak dapat mencerna makanan dengan baik sehingga mengakibatkan kondisinya dipenuhi gas. Nah, diet FODMAP bisa jadi solusi untuk mengatasi hal ini.

Dalam kondisi ini perut akan kelihatan buncit dan tidak mengalami perubahan meski sudah workout maupun melakukan diet. Satu-satunya cara mencegah munculnya gejala IBS adalah melakukan diet FODMAP.

Apa sih, diet FODMAP itu? Sebenarnya ini adalah singkatan dari Fermentable, Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, and Polyol. Untuk lebih jelasnya baca artikel di bawah ini, ya!

Diet FODMAP Bagi Penderita IBS

FODMAP adalah sekumpulan karbohidrat rantai pendek yang kurang baik diserap usus, sehingga memicu bakteri-bakteri untuk menghasilkan gas lebih banyak. Gas hasil fermentasi ini selanjutnya akan menumpuk di usus dan dapat menyebabkan perut kembung pada penderita IBS.

Bagi penderita IBS, FODMAP bukan sekedar untuk mengatasi perut buncit. Diet ini bermanfaat mencegah rasa tidak nyaman pada perut akibat penumpukan gas. Bahkan diet FODMAP diklaim dapat menyembuhkan kembung hingga 75%, lho.

Pantangan Makanan dalam Diet FODMAP

Bagi yang sering mengalami perut buncit akibat kembung, sembelit, dan menimbulkan rasa tidak nyaman dalam perut, mungkin perlu melakukan diet FODMAP. Seperti umumnya diet, FODMAP juga memiliki beberapa makanan yang dilarang, antara lain:

  • Oligosakarida: Gandum, bawang putih, atau bawang bombai.
  • Disakarida: yogurt, susu, keju, dan berbagai produk susu lainnya.
  • Monosakarida: Mangga, apel, pir, semangka, serta makanan dengan kandungan sirup jagung tinggi.
  • Poliol: aprikot, kembang kol, serta jamur.

Sedangkan makanan-makanan yang boleh dikonsumsi penderita IBS, antara lain:

  • Protein: daging sapi, daging ayam, daging ikan, daging domba, udang, telur, tempe, dan tahu.
  • Sumber karbohidrat: beras, oat, quinoa, kentang, serta biskuit tanpa tambahan bahan tinggi FODMAP di atas.
  • Buah: Pisang, kiwi, jeruk, pepaya, nanas, stroberi, anggur, atau melon.
  • Sayuran: tauge, paprika, wortel, terong, tomat, bayam, pokchay, kucai, mentimun, selada, dan bagian hijau dari bawang daun.
  • Kacang-kacangan: almond, kacang tanah, walnut, macadamia, dan pecan.

Baca Juga: Diet Mediterania: Diet Terbaik Cegah Tubuh dari Penyakit

Tahapan Menerapkan Diet FODMAP

Ada beberapa tahapan untuk melakukan pengurangan FODMAP, antara lain:

1. Tahap eliminasi

Pada sesi pertama ini penderita IBS disarankan menghindari makanan yang mengandung FODMAP selama 3-8 minggu. Tahap ini sangat krusial untuk menentukan apakah gejala IBS berkurang setelah diet atau belum.

Baca Juga: Diet Eat Clean: gaya Hidup Sehat Menurunkan Berat Badan

2. Tahap pengenalan kembali

Setelah menghindari berbagai makanan yang dianggap pemicu IBS selama 3-8 minggu, saatnya melakukan pengenalan kembali. Karena tentu tidak semua jenis makanan di atas merupakan faktor pemicu. Dalam tahap ini masukkan satu persatu makanan yang dihindari dalam menu untuk mengetahui makanan mana yang paling berdampak gejala.

3. Tahap akhir

Setelah mendapatkan jawabannya, maka bisa kembali ke pola makan normal dengan hanya membatasi makanan pemicu saja. Selain itu? Masih tetap boleh dimakan asal tidak muncul gejala kembung, sembelit, atau masalah pencernaan lainnya, ya.

Baca Juga: Diet Telur: Turunkan Berat Badan Tingkatkan Metabolisme Tubuh

Share
0
Laras
Laras

Related posts

BAB bayi berwarna hijau

Penyebab BAB Bayi Berwarna Hijau | Foto: Freepik

January 24, 2024

BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya


Read more
Kesehatan mental anak

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak | Foto: Freepik

January 23, 2024

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!


Read more
Berat Badan Turun Drastis

Penyebab Berat Badan Turun Drastis | Foto: Envato

January 22, 2024

Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid