Anda salah satu fans berat soto babat, gulai otak, dan olahan jeroan lainnya? Sudah tahukah jika makan jeroan terlalu sering bisa memicu bahaya yang fatal?
Tidak kalah dari daging, di Indonesia jeroan memiliki cukup banyak penggemar. Hal ini bisa dilihat dari berbagai masakan khas yang berbahan dasar jeroan, seperti soto babat , gulai otak, paru rica, dan lainnya. Namun, meski lezat dan murah, terlalu sering makan jeroan bisa memicu bahaya bagi tubuh, lho.
Berikut ini 5 bahaya terlalu sering makan jeroan bagi tubuh:
Meningkatkan kolesterol
Sudah menjadi rahasia umum jika jeroan punya kandungan kolesterol dan lemak yang tinggi. Meski lemak adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh, tapi akan mengakibatkan kelebihan jika terlalu sering dikonsumsi.
Rekomendasi WHO, kebutuhan lemak harian seseorang tidak lebih dari 30 persen asupan total energi per hari. Atau setara dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI yakni sekitar 75 gram lemak bagi wanita dan 91 gram lemak bagi pria per hari.
Kelebihan lemak akan menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah. Kondisi ini yang membuat Anda lebih mudah terkena penyakit jantung. Baca faktor lain pemicu serangan jantung di sini.
Kelebihan kadar vitamin A
Kandungan vitamin A pada jeroan sangat tinggi, sehingga jika dikonsumsi terlalu sering mengakibatkan penumpukan vitamin A dalam tubuh. Jangan dianggap sepele lho, karena hal ini bisa mengakibatkan berbagai masalah seperti sakit kepala, mual serta kerusakan hati.
Bahkan, jika yang mengalami kelebihan vitamin A ibu hamil, ia berisiko tinggi melahirkan bayi yang cacat lahir. National Institus of Health merekomendasikan sebaiknya kita mengonsumsi vitamin A tidak lebih dari 10.000 IU saja per hari.
Risiko defisiensi omega-3
Jeroan merupakan sumber lemak jenuh yang tinggi. Kalau makan jeroan terlalu banyak menghambat kinerja enzim desaturase dan elongase yang bertugas mengubah omega-3 ALA menjadi DHA dan EPA. Akibatnya ketersedian omega 3 dalam tubuh terus menurun. Jangan dianggap sepele, karena kekurangan omega-3 bisa meningkatkan serangan gout.
Memicu asam urat
Bahaya makan jeroan berikutnya adalah asam urat. Hal ini terjadi karena kandungan purin pada jeroan sangat tinggi. Semakin tinggi kadar purin yang dihasilkan makanan maka semakin tinggi pula kadar asam urat yang dikeluarkan oleh tubuh.
Karena semakin tinggi purin akan semakin banyak kristal yang akan menumpuk di sekitar sendi dan jaringan tubuh lainnya. Hal inilah sebabnya persendian menjadi nyeri dan bengkak. Maka, penderita asam urat dianjurkan untuk menghindari makanan jeroan apalagi sampai mengonsumsinya berlebihan.
Stroke
Bahaya makan jeroan tidak hanya jangka pendek namun juga jangka panjang. Terlalu sering mengonsumsi jeroan bisa memicu stroke. Hal ini karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang terdapat di otak.
Hal ini karena kadar kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi dalam jeroan menyumbangkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Akibatnya terjadi penyumbatan pembuluh darah koroner di jantung. Lalu suplai nutrisi dan oksigen ke otak terhambat mengakibatkan pembekuan darah sehingga memicu stroke.
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Stroke Pada Anak Muda