Untuk mencegah lonjakan kadar gula darah pada penderita diabetes, penggunaan alternatif gula pengganti yang aman bisa menjadi solusi. Berikut ini beberapa pilihan pemanis pengganti gula yang aman bagi penderita diabetes.
Setidaknya ada 5 pemanis pengganti gula pasir yang aman bagi penderita diabetes. Seperti yang kita tahu, gula merupakan salah satu pantangan terbesar yang harus dihindari penderita diabetes melitus.
Asupan gula ini bukan hanya dari gula biasa, lho. Semua makanan dan minuman yang berpotensi meningkatkan kadar gula dalam darah juga masuk perhitungan.
Meski begitu, penderita diabetes bukan sama sekali tidak boleh mengonsumsi gula. Namun mencari alternatif pengganti gula yang aman. Nah, Mama Papa, berikut ini beberapa pengganti gula yang aman bagi penderita diabetes.
Aspartam
Aspartam merupakan pemanis buatan yang memiliki kandungan kalori sangat rendah. Namun jangan salah, rasanya 200 kali lebih manis dari gula biasa, lho.
Namun bukan berarti penderita diabetes bisa mengonsumsi aspartam dalam jumlah yang banyak, ya. Kadar manis yang tinggi ini membuat kita bisa menambahkan aspartam sedikit saja dalam sekali pakai.
Ukuran konsumsi pemanis buatan untuk penderita diabetes hanya diperbolehkan sebanyak 50 miligram per kilogram berat badan. Misalnya, seseorang yang memiliki berat badan 50 kg dianjurkan untuk mengonsumsi aspartam maksimal 3500 miligram atau 2.5 gram.
Selain itu, pemilihan aspartam juga tidak boleh sembarangan. Pastikan jenis gula pengganti yang Mama Papa pilih sudah berlabel BPOM, ya.
Stevia
Selama beberapa tahun terakhir gula stevia mulai masuk ke pasar Indonesia. Gula pendatang baru boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes. Pemanis ini dihasilkan dari ekstrak tanaman stevia yang tumbuh di negara-negara beriklim tropis dan subtropis. Kadar kalori yang rendah dalam gula strevia juga membuatnya digemari oleh para pejuang diet.
Baca Juga: Hidup Sehat untuk Pejuang Diet, Anak Muda Harus Tahu!
Gula merah
Gula yang sering dijadikan isiain dari aneka pastry ini ternyata lebih aman untuk dikonsumsi pengidap diabetes. Hal ini karena indeks glikemik (GI) dalam gula merah terhitung cukup rendah, yakni 35. Namun kekurangan gula merah adalah dari segi rasa. Gula merah memiliki rasa manis yang tidak sekuat gula putih.
Walaupun angka GI gula merah tergolong rendah, namun pengganti gula ini tidak serta merta aman jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Penderita diabetes tetap perlu membatasi penggunaan gula merah dalam tahap paling minimal yang bisa dikonsumsi.
Baca Juga: Ini Perbedaan Gula Aren dan Brown Sugar
Sakarin
Beberapa tahun lalu pernah mencuat kabar mengenai sakarin yang dapat memicu efek karsinogenik atau membuat kanker. Setelah pemberitaan itu, banyak orang yang berbondong-bondong menghindari produk ini.
Padahal menurut penelitian dari Food and Drug Association (FDA), sakarin dinyatakan sebagai pengganti gula yang aman bagi penderita diabetes. Efek manis sakarin yang berbeda 300-500 kali lebih manis dibandingkan gula alami membuat kita harus hati-hati dalam penggunaannya.
Gunakan sakarin hanya dalam ukuran yang sangat minimal. Selain menghindari risiko kadar gula darah melonjak hal ini juga untuk menjaga citarasa agar tidak pahit, karena kebanyakan sakarin. Jangan lupa untuk memberi sakarin yang sudah mendapatkan ijin dari BPOM Indonesia.
Sukralosa
Pemanis buatan pengganti gula bagi penderita diabetes selanjutnya adalah sukralosa. Pemanis ini dibuat dari sukrosa dan tidak dipengaruhi panas, sehingga ia tetap manis jika dicampur dengan berbagai makanan atau minuman panas.
Menurut The Food Sanitation Council, sukralosa menjadi pemanis buatan yang laku keras dipasaran, sebab kualitas rasanya yang stabil dan aman bagi kesehatan.
Baca Juga: Madu vs Gula, Perbedaan Rasa dan Nutrisi Lebih Baik Mana?