Kekurangan cairan atau dehidrasi punya efek yang berbahaya bagi tubuh. Kenali 7 bahaya dehidrasi berikut ini. Agar kesehatan kita tetap terjaga dengan baik.
Cairan merupakan kebutuhan dasar bagi tubuh manusia. Manfaat cairan dalam tubuh; mulai dari mengatur suhu tubuh, hingga melancarkan peredaran darah. Maka tidak heran kalau kekurangan cairan, alias dehidrasi punya efek bahaya bagi tubuh.
Bahaya dehidrasi ini bahkan bisa mengancam nyawa kita, lho. Mama Papa, berikut ini 7 bahaya dehidrasi bagi tubuh. Yuk, kita cari tahu, agar kesehatan kita tetap terjaga dengan baik.
Gangguan ginjal
Salah satu peran ginjal adalah menyaring makanan dan cairan yang masuk dalam tubuh, kemudian menghasilkan urine. Jika tubuh mengalami dehidrasi, fungsi penyaringan yang dilakukan ginjal akan terganggu.
Jika dibiarkan terlalu lama, bahaya dehidrasi juga akan menyebabkan ginjal berkerja keras, hingga menyebabkan kerusakan ginjal. Selain itu, peningkatan konsentrasi urine saat dehidrasi juga dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal, lho.
Kejang
Bahaya dehidrasi juga dapat menyebabkan tubuh kejang-kejang. Hal ini terjadi karena kadar elektrolit yang tidak seimbang dapat menyebabkan kontraksi otot. Kontraksi inilah yang akan membuat orang dehidrasi mengalami kejang-kejang.
Bahkan jika tidak segera dilakukan penanganan, orang dehidrasi bisa mengalami kehilangan kesadaran. Umumnya, kondisi ini terjadi jika seseorang mengalami dehidrasi berat.
Kram otot
Saat mengalami dehidrasi, tubuh tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri. Hal ini dapat menyebabkan badan jadi panas atau demam. Gejala sebelum badan terasa panas biasanya akan muncul kram otot.
Kram otot akibat dehidrasi terjadi karena kekurangan cairan, otot bekerja lebih cepat dan lebih keras, sehingga panas justru akan terserap sendiri. Akibatnya perubahan elektrolit panas tersebut akan menyebabkan otot menjadi kram.
Bahaya dehidrasi ini akan semakin terasa jika kita sedang berolahraga di siang hari yang cukup terik.
Sakit kepala dan mudah marah
Kekurangan cairan dalam tubuh juga bisa menyebabkan sakit kepala. Hal ini dikarenakan dehidrasi dapat memengaruhi iritabilitas dalam tubuh. Selain sakit kepala, penurunan kemampuan iritabilitas juga dapat membuat seseorang jadi lebih mudah marah.
Baca Juga: 6 Cara Mudah Atasi Sakit Kepala Secara Alami
Syok hipovolemik
Syok hipovolemik juga sering disebut syok volume darah rendah. Biasanya bahaya dehidrasi ini terjadi jika tubuh sudah kekurangan asupan air dalam tahapan yang cukup parah.
Tidak bisa dianggap sepele, syok hipovolemik sangat berisiko mengancam nyawa seseorang. Hal ini terjadi karena volume darah dalam tubuh terlalu rendah, sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah.
Kekurangan asupan air juga membuat pasokan oksigen dalam tubuh berkurang. Akibatnya organ vital tidak bisa bekerja dengan baik. Parahnya dapat berhenti berfungsi.
Penurunan performa fisik
Salah satu fungsi air dalam tubuh adalah meregulasi suhu tubuh. Nah, bahaya dehidrasi atau kekurangan asupan air akan menyebabkan daya tahan otot berkurang. Hal ini mengakibatkan cepat lelah dan mudah lesu.
Biasanya hal ini tidak terlalu kelihatan pada anak-anak, karena mereka sedang aktif-aktfinya bermain. Maka, penting bagi orangtua untuk selalu mengingatkan anak minum air mineral di jam-jam tertentu, meski mereka sedang bermain.
Gangguan pencernaan
Bahaya dehidrasi juga bisa mengancam saluran pencernaan, lho. Salah satu tanda seseorang mengalami dehidrasi adalah tinja yang keras, sehingga menyebabkan sembelit. Kekurangan cairan dapat membuat tubuh kesulitan membuang limbah dalam tubuh.
Efeknya, feses atau tinja jadi lebih lama berada dalam usus. Sedangkan usus terus mengekstrak air dari tinja, yang mengakibatkan tinja jadi lebih keras, karena kandungan airnya sedikit.
Baca Juga: Anti-Sembelit, 5 Buah Ini Bisa Melancarkan BAB
Jadi, Mama Papa pastikan untuk minum air mineral 2 liter per hari, ya. Selain dari minuman, asupan cairan ini juga bisa diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran.