7 Bahaya Dehidrasi Bagi Tubuh, Bisa Mengancam Nyawa7 Bahaya Dehidrasi Bagi Tubuh, Bisa Mengancam Nyawa7 Bahaya Dehidrasi Bagi Tubuh, Bisa Mengancam Nyawa7 Bahaya Dehidrasi Bagi Tubuh, Bisa Mengancam Nyawa
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

7 Bahaya Dehidrasi Bagi Tubuh, Bisa Mengancam Nyawa

January 28, 2021
bahaya dehidrasi

Sumber: Freepik

Kekurangan cairan atau dehidrasi punya efek yang berbahaya bagi tubuh. Kenali 7 bahaya dehidrasi berikut ini. Agar kesehatan kita tetap terjaga dengan baik.

Cairan merupakan kebutuhan dasar bagi tubuh manusia. Manfaat cairan dalam tubuh; mulai dari mengatur suhu tubuh, hingga melancarkan peredaran darah. Maka tidak heran kalau kekurangan cairan, alias dehidrasi punya efek bahaya bagi tubuh.

Bahaya dehidrasi ini bahkan bisa mengancam nyawa kita, lho. Mama Papa, berikut ini 7 bahaya dehidrasi bagi tubuh. Yuk, kita cari tahu, agar kesehatan kita tetap terjaga dengan baik.

Gangguan ginjal

Salah satu peran ginjal adalah menyaring makanan dan cairan yang masuk dalam tubuh, kemudian menghasilkan urine. Jika tubuh mengalami dehidrasi, fungsi penyaringan yang dilakukan ginjal akan terganggu.

Jika dibiarkan terlalu lama, bahaya dehidrasi juga akan menyebabkan ginjal berkerja keras, hingga menyebabkan kerusakan ginjal. Selain itu, peningkatan konsentrasi urine saat dehidrasi juga dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal, lho.

Kejang

Bahaya dehidrasi juga dapat menyebabkan tubuh kejang-kejang. Hal ini terjadi karena kadar elektrolit yang tidak seimbang dapat menyebabkan kontraksi otot. Kontraksi inilah yang akan membuat orang dehidrasi mengalami kejang-kejang.

Bahkan jika tidak segera dilakukan penanganan, orang dehidrasi bisa mengalami kehilangan kesadaran. Umumnya, kondisi ini terjadi jika seseorang mengalami dehidrasi berat.

Kram otot

Saat mengalami dehidrasi, tubuh tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri. Hal ini dapat menyebabkan badan jadi panas atau demam. Gejala sebelum badan terasa panas biasanya akan muncul kram otot.

Kram otot akibat dehidrasi terjadi karena kekurangan cairan, otot bekerja lebih cepat dan lebih keras, sehingga panas justru akan terserap sendiri. Akibatnya perubahan elektrolit panas tersebut akan menyebabkan otot menjadi kram.

Bahaya dehidrasi ini akan semakin terasa jika kita sedang berolahraga di siang hari yang cukup terik.

Sakit kepala dan mudah marah

Kekurangan cairan dalam tubuh juga bisa menyebabkan sakit kepala. Hal ini dikarenakan dehidrasi dapat memengaruhi iritabilitas dalam tubuh. Selain sakit kepala, penurunan kemampuan iritabilitas juga dapat membuat seseorang jadi lebih mudah marah.

Baca Juga:  6 Cara Mudah Atasi Sakit Kepala Secara Alami

Syok hipovolemik

Syok hipovolemik juga sering disebut syok volume darah rendah. Biasanya bahaya dehidrasi ini terjadi jika tubuh sudah kekurangan asupan air dalam tahapan yang cukup parah.

Tidak bisa dianggap sepele, syok hipovolemik sangat berisiko mengancam nyawa seseorang. Hal ini terjadi karena volume darah dalam tubuh terlalu rendah, sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah.

Kekurangan asupan air juga membuat pasokan oksigen dalam tubuh berkurang. Akibatnya organ vital tidak bisa bekerja dengan baik. Parahnya dapat berhenti berfungsi.

Penurunan performa fisik

Salah satu fungsi air dalam tubuh adalah meregulasi suhu tubuh. Nah, bahaya dehidrasi atau kekurangan asupan air akan menyebabkan daya tahan otot berkurang. Hal ini mengakibatkan cepat lelah dan mudah lesu.

Biasanya hal ini tidak terlalu kelihatan pada anak-anak, karena mereka sedang aktif-aktfinya bermain. Maka, penting bagi orangtua untuk selalu mengingatkan anak minum air mineral di jam-jam tertentu, meski mereka sedang bermain.

Gangguan pencernaan

Bahaya dehidrasi juga bisa mengancam saluran pencernaan, lho. Salah satu tanda seseorang mengalami dehidrasi adalah tinja yang keras, sehingga menyebabkan sembelit. Kekurangan cairan dapat membuat tubuh kesulitan membuang limbah dalam tubuh.

Efeknya, feses atau tinja jadi lebih lama berada dalam usus. Sedangkan usus terus mengekstrak air dari tinja, yang mengakibatkan tinja jadi lebih keras, karena kandungan airnya sedikit.

Baca Juga:  Anti-Sembelit, 5 Buah Ini Bisa Melancarkan BAB

Jadi, Mama Papa pastikan untuk minum air mineral 2 liter per hari, ya. Selain dari minuman, asupan cairan ini juga bisa diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Gejala Kanker Paru

Gejala Kanker Paru | Foto: Envato

May 19, 2022

7 Gejala Kanker Paru-paru Tahap Awal, Harus Waspada!


Read more
Penyebab Mata Kabur

Penyebab Mata Kabur | Foto: Freepik

May 18, 2022

Selain Minus, Ini Penyebab Pandangan Mata Jadi Kabur


Read more
Mengatasi Keputihan

Cara Mengatasi Keputihan | Foto: Envato

May 18, 2022

7 Cara Mengatasi Keputihan Secara Alami, Minum Yoghurt?


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Memilih Berlian0
    Tips Memilih Perhiasan Berlian Asli agar Tidak Tertipu
    May 19, 2022
  • Permainan kecerdasan anak0
    6 Permainan untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak
    May 19, 2022
  • Gejala Kanker Paru0
    7 Gejala Kanker Paru-paru Tahap Awal, Harus Waspada!
    May 19, 2022
  • Cara Membasmi Rayap0
    7 Cara Membasmi Rayap pada Furnitur Kayu secara Alami
    May 19, 2022
  • Mendukung Anak0
    5 Cara Mendukung Anak Saat Ujian Kenaikan Kelas
    May 18, 2022
  • Anak berkebun0
    Manfaat Mengajak Anak Berkebun, Bikin Doyan Makan Sayur!
    May 18, 2022
  • Cara Langgeng LDR0
    Begini Cara Hubungan Tetap Langgeng walau Harus LDR
    May 18, 2022
  • Penyebab Mata Kabur0
    Selain Minus, Ini Penyebab Pandangan Mata Jadi Kabur
    May 18, 2022
  • Body Lotion0
    5 Cara Memilih Body Lotion Sesuai Kebutuhan Kulit
    May 18, 2022
  • Kontraktor rumah0
    Tips Memilih Kontraktor untuk Renovasi Rumah yang Tepat
    May 18, 2022

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid