Nggak semua bagian daging sapi cocok dijadikan steak, lho. Berikut ini bagian daging terbaik yang paling enak untuk dijadikan steak.
Untuk menyantap steak dari daging terbaik, Mama Papa nggak harus pergi ke restoran ternama, kok. Makanan ini bisa kita buat sendiri di rumah, asal tahu tips dan triknya. Nah, salah satu tips penting dalam membuat steak enak adalah memilih daging terbaik untuk steak.
Yup, nggak semua bagian tubuh sapi cocok dijadikan steak, ya. Dengan pertimbangan tekstur dan rasa, berikut ini 7 bagian daging terbaik untuk steak yang sering dipakai restoran ternama.
Tenderloin
Sampai saat ini tenderloin masih menduduki peringkat pertama daging sapi untuk steak yang disuka banyak orang. Tenderloin juga dianggap sebagai bagian teristimewa dari sapi, lho. Ini bisa dilihat dari harga seporsi steak tenderloin di restoran yang cukup pricey.
Tenderloin merupakan daging yang diambil dari bagian dalam area belakang tubuh sapi. Daging tenderloin juga sering disebut dengan filet mignon. Tenderloin punya tekstur yang empuk namun tetap rendah lemak. Jadi nggak heran jika tenderloin punya banyak penggemar.
Sirloin
Bagian daging terbaik untuk steak selanjutnya adalah sirloin. Tubuh sapi yang dipotong memanjang ke arah belakang. Bermula dari area tulang pinggul hingga ke bagian perut. Sirloin terbagi atas dua bagian, yakni sirloin atas dan sirloin bawah.
Di Indonesia daging sirloin yang banyak dipakai adalah sirloin atas. Namun penggunaan daging sirloin untuk steak kurang terkenal di mancanegara.
Pasalnya, secara tekstur sirloin lebih keras jika dibandingkan dengan tenderloin. Namun, lapisan lemak yang menyelimuti daging steak membuat sirloin jadi tetap gurih.
T-Bone
T-bone bisa jadi solusi buat yang bingung ingin mencoba strip steak dan filet mignon. Yup, T-bone merupakan bagian daging yang satu sisinya adalah tenderloin sedangkan sisi lainnya adalah daging striploin.
Perpaduan dua bagian yang berbeda ini menghasilkan cita rasa yang ciamik di lidah. T-bone punya cita rasa yang gurih, lembut, namun tetap juicy.
Rib-Eye
Nggak sedikit orang yang menyebutkan jika tenderloin masih kalah saing dengan rib-eye. Yup, bagian daging terbaik untuk dijadikan steak ini punya banyak lemak menempel pada dagingnya.
Rib-eye merupakan bagian daging sapi yang terletak di sekitar tulang iga atau tulang rusuk. Lemak yang menempel pada bagian daging inilah yang membuat cita rasa rib-eye sangat gurih dan juicy.
Selain lezat, rib-eye juga biasanya dipotong dalam ukuran besar. Jadi potongan ini sangat cocok buat yang ingin menyantap steak dalam porsi besar. Eitss, rib-eye sebaiknya dihindari buat para pejuang diet, ya.
Baca Juga: Kaya Akan Protein, Ini Makanan Pengganti Daging Vegetarian
Chuck
Bagian daging terbaik untuk dijadikan steak ini berasal dari tubuh sapi yang disebut dengan chuck. Potongan daging sapi ini diambil dari bagian leher hingga bagian atas paha sapi, sehingga bertekstur kenyal. Di Indonesia, chuck juga sering disebut dengan daging sampil.
Sayangnya, karena chuck umumnya berurat, maka butuh pengolahan lebih lama untuk membuatnya empuk. Namun jangan khawatir soal rasa, chuck terasa tetap gurih dan juicy, lho.
Striploin
Striploin sering juga disebut dengan New York Strip. Daging terbaik ini terletak berdekatan dengan tenderloin. Bedanya adalah lapisan lemak yang masih menempel pada sisi-sisi daging. Namun secara tekstur, striploin hampir mirip dengan tenderloin, lho.
Namun lemak-lemak tersebut justru akan meleleh jika terkena panas dari panggangan. Alhasil tidak hanya lembut, striploin juga lebih gurih dan terasa khas.
Baca Juga: Tanpa Presto, Begini Cara Memasak Daging Agar Empuk
Tomahawk
Nah, buat yang suka makan steak dalam porsi besar, daging ini terbaik sebagai pilihan. Tomahawk merupakan potongan tulang rusuk sapi yang cukup besar dan menyatu dengan dagingnya. Jika dilihat sekilas, dagingnya terlihat seperti kapak.
Dari segi rasa tomahawk sangat menggiurkan dan nggak kalah dari bagian daging yang lain. Namun, karena ukurannya yang besar kita harus merogoh kocek yang lebih dalam untuk membelinya.
Baca Juga: Cara Mengolah Daging Kurban agar Tidak Memicu Zat Karsinogen