Menurunkan berat badan dengan cara ekstrem bukan hal yang bijak. Parahnya, bahaya diet ekstrem dapat mengakibatkan tubuh terkena serangan jantung.
Ingin menurunkan berat badan ke angka ideal memang hal yang wajar. Namun jika keinginan ini dibarengi dengan usaha berlebihan tentu tidak baik. Alih-alih mempercantik tubuh, bahaya diet ekstrem justru berisiko merusak organ. Nah, berikut ini adalah bahaya diet ekstrem yang harus Mama Papa ketahui sebelum salah langkah.
Serangan jantung
Bahaya diet ekstrem satu ini biasanya muncul karena melakukan diet mayo dan diet keto terlalu ketat. Diet keto dan diet mayo yang terlalu ketat kurang ideal, karena asupan garam dan karbohidrat sangat dibutuhkan tubuh. Jadi kita tidak bisa menghilangkannya sama sekali.
Pengurangan asupan kedua nutrisi tersebut dapat memengaruhi kinerja jantung dalam memompa darah. Jantung akan bekerja ekstra untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan sejumlah gangguan, seperti serangan jantung bahkan gagal jantung.
Baca Juga: Sebelum Terlambat, Ini Penyebab Serangan Jantung
Terbentuknya batu empedu
Sebagian besar masalah batu empedu terbentuk karena masalah obesitas. Namun, dalam beberapa kasus ditemukan jika metode penurunan berat badan yang tidak sehat juga menyebabkan batu empedu.
Pasalnya, diet dan olahraga ekstrem dapat menyebabkan empedu tidak dibersihkan dengan benar. Hal ini berisiko menyebabkan empedu hati semakin mengeras, dan membentuk endapan; seperti batu di kantung empedu.
Masalah kulit
Selain masalah pada organ dalam, bahaya diet ekstrem juga dapat dirasakan kulit. Perubahan warna kulit yang ditimbulkan akibat diet ekstrem adalah kulit menjadi kusam, kering, oranye, dan berjerawat.
Mama Papa, kulit merupakan bagian pertama yang merasakan dampak awal dari penurunan berat badan drastis. Jadi, meskipun menggunakan perawatan mahal, namun jika kulit tidak dinutrisi dari dalam maka hasilnya tidak akan terlihat.
Sembelit
Susah buang air besar juga dapat menjadi bahaya diet ekstrem yang siap mengintai. Biasanya jenis diet yang menyebabkan sembelit adalah diet rendah karbohidrat, dan konsumsi obat-obatan penurun berat badan.
Selain sembelit, beberapa orang juga mengalami diare pasca diet ekstrem. Kedua kondisi tersebut adalah cara sistem pencernaan tubuh untuk memberikan sinyal, bahwa ia belum bisa beradaptasi dengan pola makan yang kita jalani.
Baca Juga: Anti-Sembelit, 5 Buah Ini Bisa Melancarkan BAB
Hormon tidak seimbang
Bagi kaum perempuan, bahaya diet ekstrem juga berdampak pada ketidakseimbangan hormon. Masalah ini dapat memicu jadwal menstruasi yang kacau. Parahnya, jika terus menerus dilakukan, diet ekstrem bisa menyebabkan kantong rahim kering, lo!
Sarcopenia
Sebagian besar orang memilih menjalani diet ketat dengan tidak makan dalam waktu tertentu. Alih-alih mendapatkan hasil yang instan, hal ini dapat membuat kita terkena sarcopenia. Kondisi di mana hilangnya massa dan kekuatan otot.
Sarcopenia terjadi karena tubuh yang kelaparan tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup. Alhasil, tubuh akan menggunakan otot untuk memenuhi kebutuhan energi.
Depresi
Bahaya diet ekstrem juga bisa berefek pada masalah psikis kita. Pasalnya diet ekstrem dapat menyebabkan mood jadi enggak karuan, mudah tersinggung, hingga sering mengucapkan kalimat negatif. Diet ekstrem dapat membuat pikiran kita melayang ke hal-hal negatif. Hal ini tentu dapat merugikan aktivitas sehari-hari dan memicu depresi.
Mengetahui efek buruk dari diet ekstrem di atas, pastikan Mama Papa tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan? Diet boleh-boleh saja. Asalkan tetap mengikuti prosedur yang benar, dan disesuaikan dengan kemampuan tubuh kita.