Dipercaya memberikan keuntungan yang menggiurkan, tidak heran jika tanah menjadi salah satu jenis investasi yang banyak diminati. Meskipun begitu, pastikan sudah memahami kelebihan dan kekurangan memilih tanah untuk investasi agar tidak menyesal, ya, Mama Papa.
Properti menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati. Ada banyak jenis investasi properti yang menjadi incaran investor, salah satunya investasi tanah. Dipercaya dapat memberikan keuntungan yang menggiurkan, tidak heran banyak yang memilih tanah untuk investasi.
Terlebih lagi, saat ini kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal terus meningkat. Tentu saja hal ini adalah peluang yang baik menjadikan tanah sebagai investasi jangka panjang. Apakah Mama Papa tertarik membeli tanah untuk investasi?
Agar tidak menyesal, kenali kelebihan dan kekurangan memilih tanah untuk investasi yang telah Berkeluarga.id rangkum di bawah ini, yuk!
Kelebihan Memilih Tanah untuk Investasi
1. Harga tanah cenderung naik
Kelebihan berinvestasi tanah adalah memiliki harga yang cenderung selalu naik. Mengutip dari Katadata, umumnya kenaikan harga tanah mencapai 5% hingga 20% per tahun. Hanya saja, kenaikan harga ini tergantung dengan lokasi tanah yang Mama Papa pilih, ya.
Baca Juga: 5 Tips Memulai Investasi Properti untuk Pemula
2. Minim perawatan
Sebagai instrumen investasi, tanah kosong lebih minim perawatan dibandingkan dengan rumah. Dengan begitu, kita bisa lebih berhemat karena tidak mengeluarkan banyak uang. Misalnya untuk membersihkan tanah kosong dari rumput liar beberapa bulan sekali.
Sementara itu, rumah membutuhkan perawatan lebih, karena berisiko berjamur, kotor, dan banyak lagi. Kondisi tersebutlah yang mengharuskan kita mempersiapkan biaya perawatan lebih tinggi.
3. Memiliki nilai tambah
Kelebihan memilih tanah untuk investasi berikutnya adalah memiliki nilai tambah. Contohnya, apabila memiliki tanah luas, kita bisa memanfaatkannya dengan membuat perumahan berbentuk cluster atau ruko. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan pemasukan yang lumayan besar, bukan?
4. Risiko hilang minim
Minimnya risiko kehilangan juga menjadi salah satu kelebihan memilih tanah untuk investasi. Hal ini disebabkan karena kita memiliki surat dan sertifikat sebagai bukti sah kepemilikan.
Kekurangan Memilih Tanah untuk Investasi
Meskipun memiliki banyak keuntungan, namun tetap saja ada beberapa kekurangan memilih tanah untuk investasi yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
1. Membutuhkan modal besar
Berbeda dengan reksadana atau saham yang bisa dibeli mulai dari Rp100.000, tanah membutuhkan modal besar untuk memilikinya. Terlebih lagi kalau kita memilih tanah di lokasi yang strategis, tentu bukan hal tidak mungkin jika harga yang ditawarkan sangat tinggi.
2. Aset tidak likuid
Kita tidak bisa memperkirakan kapan tanah akan laku. Bahkan, sangat memungkinkan membutuhkan waktu lama hingga tanah laku dijual.
Itulah mengapa, tanah menjadi aset non-likuid. Sehingga, apabila kita membutuhkan dana mendadak, kita tidak bisa hanya mengandalkan uang dari penjualan tanah.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Tinggal di Apartemen
3. Berisiko susah dijual
Berkaitan dengan sebelumnya, kekurangan investasi tanah adalah berisiko susah dijual. Terlebih lagi kalau kita memilih lokasi yang kurang strategis dan minim fasilitas yang ada di sekitarnya. Jadi, pastikan teliti saat membeli tanah untuk berinvestasi, ya!
4. Kurang menghasilkan passive income
Meskipun kita bisa mendapatkan nilai tambah dari investasi tanah, namun tetap saja akan sedikit riskan. Bahkan, bisa dibilang investasi tanah kurang menghasilkan passive income. Kecuali kita bisa mengubahnya sebagai aset produktif; kos-kosan atau ruko.
Namun tetap saja, menjadikan tanah kosong sebagai aset produktif membutuhkan banyak modal. Untuk itu, diperlukan pertimbangan matang sebelum berinvestasi tanah.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan investasi tanah yang perlu Mama Papa pertimbangkan. Jika sudah yakin untuk investasi tanah, pastikan telah memiliki dana darurat untuk berjaga-jaga apabila ada hal yang tidak terduga, ya!
Yuk, kita mulai bijak berinvestasi!
Baca Juga: 6 Langkah Sukses Memulai Bisnis Kos-Kosan untuk Pemula