Terdorong ingin melakukan diet untuk menurunkan berat badan, tapi masih dalam proses ASI Eksklusif untuk si kecil? Jangan asal diet, Mama harus memahami aturan diet sehat yang aman untuk ibu menyusui. Yuk, simak panduan diet menyehatkan bagi busui pada artikel di bawah ini.
Perubahan tubuh setelah melahirkan menyebabkan beberapa wanita tertarik melakukan diet saat masa menyusui bayi. Tujuannya agar berat badan dapat cepat turun, dan tubuh kembali ke ukuran semula. Lantas, bolehkah ibu menyusui melakukan diet pasca melahirkan?
Kabar baiknya, diet saat menyusui itu boleh-boleh saja. Namun, ada beberapa aturan diet yang harus ditaati oleh seluruh ibu menyusui. Salah satunya adalah dilarang melakukan diet ketat dan ekstrim. Baik itu sengaja tidak sarapan atau makan malam, hanya fokus makan sayur dan buah, atau bahkan mengurangi porsi makan secara drastis.
Memang benar, diet ketat efektif menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Hanya saja, diet tersebut tidak menyehatkan, malah berisiko menyebabkan asupan nutrisi harian ibu menyusui tidak terpenuhi. Padahal, mencukupi asupan nutrisi harian berperan penting dalam memproduksi ASI.
Baca Juga: 6 Cara Melancarkan ASI agar Menyusui Tetap Lancar
Aturan Diet Sehat untuk Ibu Menyusui
Kunci diet sehat untuk ibu menyusui adalah memenuhi asupan kalori dan nutrisi seimbang setiap hari. Pastikan selalu mengonsumsi makanan sehat yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral.
Tujuannya supaya menghasilkan pasokan ASI berkualitas yang bermanfaat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil.
Sebagai pedoman, berikut aturan diet untuk ibu menyusui yang aman dan menyehatkan:
Jangan buru-buru diet
Meskipun diperbolehkan untuk melakukan diet, bukan berarti Mama bisa langsung diet setelah melahirkan atau pada masa awal menyusui.
Pasalnya, tubuh masih membutuhkan banyak asupan nutrisi guna mempercepat proses pemulihan pasca persalinan. Selain itu, menjalankan diet ketat setelah melahirkan berisiko memengaruhi produksi ASI.
Jika berencana diet saat menyusui, disarankan untuk melakukannya saat bayi sudah berusia lebih dari dua bulan.
Tetap penuhi asupan kalori
Beberapa wanita mengurangi asupan kalori untuk menurunkan berat badan dengan cepat, terutama setelah melahirkan. Padahal, idealnya seorang ibu menyusui mengalami penurunan berat badan tidak lebih dari 0,5-1 kg/minggu. Sebab, penurunan berat badan yang drastis dapat memengaruhi produksi ASI.
Kebutuhan kalori harian ibu menyusui minimal 1.500-1.800 kalori/hari. Selalu penuhi asupan kalori harian agar kualitas dan jumlah ASI yang diproduksi terjaga dengan baik, ya, Mama!
Baca Juga: Cek Fakta: 7 Mitos Tentang ASI dan Ibu Menyusui yang Salah
Mengonsumsi makanan sehat
Aturan diet untuk ibu menyusui berikutnya adalah selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang setiap hari. Perbanyak konsumsi makanan berserat, mengandung protein tinggi, serta berbagai macam buah dan sayur.
Jika ingin lebih lancar menjalankan diet di masa ASI Eksklusif si kecil, Mama bisa mengubah kebiasaan makan sehari-hari. Misalnya dengan menggantikan berbagai olahan gorengan dengan makanan sehat yang dikukus maupun direbus.
Minum banyak air mineral
Selanjutnya, Mama juga harus memastikan kebutuhan cairan harian selama masa menyusui terpenuhi dengan baik. Pastikan untuk selalu minum air mineral minimal 13 gelas/ hari.
Rajin minum air mineral bermanfaat menjaga tubuh ibu menyusui tetap bugar, mencegah dehidrasi, sekaligus mengoptimalkan produksi ASI.
Baca Juga: 8 Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi dan Ibu Menyusui
Olahraga rutin
Selain dari faktor makanan, kunci sukses menjalankan diet ibu menyusui yang aman dan menyehatkan berikutnya adalah olahraga rutin. Selain melancarkan program diet sehat, olahraga rutin bermanfaat untuk menghilangkan stres dan meningkatkan kualitas tidur.
Tidak perlu yang berlebihan, ada beberapa olahraga ringan yang cocok dilakukan ibu menyusui. Seperti jalan kaki sambil mendorong kereta bayi selama 30 menit/hari. Tertarik mencobanya?
Rajin menyusui bayi
Rajin menyusui tidak hanya bermanfaat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak di masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Namun sekaligus salah satu cara diet sehat yang aman untuk ibu menyusui.
Sebuah penelitian dalam jurnal Nutrients menjelaskan, ibu menyusui yang rajin memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan mengalami penurunan berat badan yang signifikan, dibandingkan yang hanya menyusui ASI eksklusif selama 3 bulan.
Meskipun diet saat menyusui diperbolehkan, disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memastikan diet yang dilakukan benar-benar aman bagi ibu menyusui. Sehingga, tidak memengaruhi produksi ASI yang diberikan kepada si kecil.
Baca Juga: Busui Wajib Tahu, Ini 5 Posisi Menyusui yang Benar dan Nyaman