Faktanya, ASI eksklusif memenuhi kebutuhan nutrisi harian bayi di bawah usia 6 bulan. Sayangnya, karena khawatir dehidrasi, beberapa orangtua memberikan air putih sebagai selingan ASI. Alih-alih menyehatkan, memberi air putih pada bayi menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius!
Di masa 6 bulan pertama kehidupan, kebutuhan nutrisi harian bayi sudah terpenuhi dari ASI eksklusif yang Mama berikan. Oleh sebab itu, Mama jangan khawatir si kecil dehiradasi. Apalagi sampai memberikan air putih pada bayi sebagai selingan ASI eksklusif. Karena hal ini bisa berakibat fatal, Mama!
Kita tidak boleh memberi air putih pada bayi di bawah 6 bulan. Alasannya karena ASI sudah memenuhi kebutuhan nutrisi harian bayi meliputi protein, lemak, vitamin, dan mineral penting lainnya. Itulah mengapa, Mama tidak dianjurkan memberikan berbagai makanan dan minuman tambahan pada bayi di bawah usia 6 bulan.
Alih-alih menyehatkan, memberi air putih pada bayi di bawah usia 6 bulan justru berbahaya dan mengancam kesehatan si kecil. Parahnya lagi, kebiasaan memberi air putih bisa menyebabkan si kecil hilang kesadaran!
Bukan hal yang patut dianggap remeh, simak bahaya memberi air putih pada bayi berikut ini:
1. Perut kembung
Berbeda dengan orang dewasa, kapasitas perut bayi baru lahir belum maksimal. Ditambah lagi, sistem pencernaan bayi belum sempurna, dan belum bisa menyerap cairan dengan baik. Kalau dipaksakan minum banyak air putih menyusui, besar kemungkinan menyebabkan perut si kecil kembung.
Baca Juga: 4 Cara Ampuh Mengatasi Perut Kembung pada Bayi
2. Diare
Selain bikin kembung, memberi air putih juga bisa menyebabkan si kecil diare. Apalagi jika Mama Papa memberikan air putih yang tidak steril. Lantas, bagaimana jika harus menambahkan air putih pada susu formula si kecil?
Disarankan selalu menggunakan air yang telah dimasak hingga matang dengan suhu minimal 80 derajat Celcius. Apabila menggunakan air kemasan, perhatikan kandungan mineral di dalamnya. Hindari menggunakan air mineral yang mengandung tinggi natrium dan sulfat.
3. Kekurangan gizi
Kebiasaan memberi air putih bisa menyebabkan bayi kekurangan gizi. Hal ini disebabkan karena bayi sudah merasa kenyang, sehingga tidak tertarik minum ASI. Padahal ASI eksklusif berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang, sekaligus mencegah stunting pada bayi.
Baca Juga: Kenali Penyebab Anak Stunting dan Cara Pencegahannya
4. Keracunan air
Bahaya memberi air putih berikutnya menyebabkan keracunan air, atau dikenal dengan intoksikasi air. Keracunan air disebabkan karena kadar garam pada darah menurun drastis. Sehingga, menyebabkan kesimbangan elektrolit pada bayi terganggu.
Ada beberapa tanda keracunan air putih yang perlu Mama Papa perhatikan. Seperti muntah, diare, dan beberapa tubuh bayi membengkak. Parahnya lagi, keracunan air bisa menyebabkan si kecil kejang-kejang hingga mengalami koma, lo!
Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih?
Sekarang Mama Papa sudah tahu apa saja dampak bahaya memberi air putih pada bayi di bawah 6 bulan, kan? Lantas, yang menjadi pertanyaan banyak orangtua: kapan si kecil boleh mulai minum air putih?
Sebenarnya si kecil boleh saja minum air putih setelah usia 6 bulan, atau saat mulai mengonsumsi MPASI. Meski begitu, Mama Papa tetap harus mengutamakan memberi ASI pada bayi. Hindari memberi lebih dari setengah gelas air putih per hari ya!
Di sisi lain, ada beberapa kondisi yang memperbolehkan Mama Papa memberi air putih pada si kecil. Seperti, saat bayi dehidrasi akibat diare, demam tinggi, maupun muntah-muntah. Hanya saja, pemberian air putih harus dengan anjuran dan pemantauan dokter, ya!
Semoga artikel ini membantu mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil, ya, Mama Papa!
Baca Juga: Kaya Nutrisi, Ini 6 Manfaat Ceker Ayam untuk MPASI Bayi