Saat ini banyak terjadi kekerasan pada anak perempuan. Sebagai orangtua, Mama Papa patut was-was agar hal ini tidak terjadi pada anak kita. Maka dari itu, Mama Papa perlu mengenalkan pendidikan seks pada anak sejak dini. Agar si kecil paham mengenai pentingnya menjaga organ intim.
Mengenalkan pendidikan seks pada anak sejak dini sangat penting. Namun, masih banyak orangtua yang menganggap sepele hal tersebut. Bahkan menganggap edukasi seks sebagai hal yang tabu. Padahal, pendidikan seks seharusnya diajarkan sejak dini, lo!
Dilansir dari laman Kompas.com, pada 2021, ada sekitar 7.004 kasus kekerasan seksual terhadap anak. Data ini menunjukan, masih banyak pedofil yang berkeliaran di luar sana, dan menyasar anak-anak
Sebagai orangtua, Mama Papa pasti khawatir dengan tingginya kasus kekerasan sesksual tersebut, kan? Karena itu, Mama Papa perlu mencegah hal tersebut terjadi pada anak kita. Salah satunya dengan mengajarkan anak pentingnya menjaga organ intim dari siapa pun.
Itulah sebabnya, kita para orangtua harus mengenalkan pendidikan seks pada anak sejak usia dini. Agar si kecil lebih waspada jika ada orang-orang yang hendak melakukan tindakan buruk terhadap dirinya.
Jelaskan bagian tubuh anak
Dilansir dari laman Hellosehat, sebuah studi mengatakan, semakin sering anak melihat gambar seksual di media, keterlibatan seks mereka lebih cepat. Meski begitu, pendidikan seks pada anak sebenarnya tidak akan menuntun anak terjerumus pergaulan bebas.
Pendidikan seks bisa membantu anak cepat mengerti fungsi dari bagian tubuhnya. Kalau si kecil mulai memasuki umur 9-10 tahun, Mama Papa bisa menjelaskan fungsi vagina, penis, payudara, hingga rahim dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Mama Papa juga bisa menjelaskan pada anak, bagian-bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain, termasuk guru, teman sebaya, paman, atau orang dewasa yang lain.
Tanamkan rasa malu ke anak
Saat anak mulai memasuki bangku sekolah, mereka akan bertemu dengan banyak teman dan guru-guru. Penting bagi kita para orangtua untuk mengajarkan rasa malu kepada anak.
Tujuannya, agar anak mengerti batasan-batasan saat bermain dengan lawan jenis. Selain itu, Mama Papa juga harus memberi arahan, agar anak tidak melepas pakaian atau ganti baju di tempat umum, termasuk di ruang kelas di sekolah.
Baca juga : Anak Mudah Marah? Tenang, Begini Cara Menghadapinya
Jelaskan perbedaan jenis kelamin
Untuk memberi pendidikan seks pada anak, Mama Papa bisa menjelaskan perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Misalnya, Mama memberi contoh kalau laki-laki nantinya akan seperti Papa, dan perempuan akan seperti Mama. Cara ini sekaligus mengajarkan anak menggunakan toilet sesuai jenis kelaminnya.
Mengontrol tontonan anak
Saat ini banyak tayangan di media sosial yang kurang cocok ditonton anak-anak. Misalnya, tayangan televisi, iklan di media sosial, YouTube yang tak sesuai usia, atau platfom media sosial lainnya.
Banyak tayangan tidak senonoh bisa diaskes anak. Maka dari itu, Mama Papa perlu mengaktifkan mode anak di semua media sosial atau ponsel yang mereka gunakan. Selain itu, Mama Papa juga bisa mengarahkan tontonan yang lebih menghibur dan mendidik sesuai usia anak.
Baca juga : Anak Tidak Mau Sekolah? Begini Cara Bijak Menghadapinya
Rasa percaya anak pada orangtua
Untuk memberi edukasi seks pada si kecil, Mama Papa perlu menumbuhkan rasa kepercayaan anak pada orangtua. Misalnya, ajarkan pada mereka untuk menceritakan apa pun yang sedang dialaminya. Jadi, apabila ada perlakuan yang tidak pantas dari orang lain di sekolah maupun tempat les, Mama Papa bisa langsung mengetahuinya.
Baca juga : 6 Cara Bijak Menghadapi Anak Cerewet dan Banyak Bertanya
Ajak anak diskusi sederhana
Kalau Mama Papa pengin mengajarkan pendidikan seks pada si kecil, bisa dimulai dengan mengajak mereka berdiskusi persoalan yang menyinggung tentang seks. Misalnya, saat anak tak sengaja menonton adegan orang dewasa di televisi, Mama Papa bisa menjelaskan kalau tindakan tersebut hanya boleh dilakukan orang dewasa saja.
Itulah beberapa cara untuk memberi pendidikan seks pada anak yang bisa Mama Papa terapkan di rumah. Jangan menganggap hal ini tabu, ya!