Dampak Buruk Hustle Culture, Jangan Bangga Dulu!Dampak Buruk Hustle Culture, Jangan Bangga Dulu!Dampak Buruk Hustle Culture, Jangan Bangga Dulu!Dampak Buruk Hustle Culture, Jangan Bangga Dulu!
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Dampak Buruk Hustle Culture, Jangan Bangga Dulu!

August 22, 2022
Dampak hustle cultire

Dampak Hustle Culture | Foto: Freepik

Pernah bekerja sampai lupa waktu? Hati-hati! Bisa jadi ini gejala hustle culture, yakni orang yang terlalu bekerja keras namun kerap memaksakan diri untuk mencapai kekayaan, kesuksesan dengan cepat. Parahnya, ada banyak dampak buruk hustle culture bagi kesehatan mental kita, lo!

Saat ini fenomena hustle culture sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan milenial yang bekerja berlebihan. Sebenarnya, mengejar kesuksesan di usia muda itu bagus. Akan tetapi, dampak hustle culture baru akan terasa di masa mendatang! 

Hustle culture adalah budaya yang mendorong seseorang bekerja lebih dari jam normal. Budaya ini menuntut kita menyelesaikan pekerjaan sesuai target, dengan ritme yang cepat. Sampai-sampai, tidak peduli lagi sama kesehatan mental dan fisik. 

Saat ini, banyak anak muda membagikan kesibukannya di media sosial. Seakan anak muda zaman sekarang bekerja tak kenal waktu. Kalau budaya ini terus dinormalisasi, bisa dianggap pencapaian yang perlu diapresiasi.

Parahnya, ada banyak dampak buruk hustle culture yang dapat membahayakan diri kita, lo! Berikut penjelasan detailnya:

Mudah sakit

Girls, dampak hustle culture bisa meningkatkan risiko terserang berbagai penyakit. Orang yang jam kerjanya lebih dari 50 jam dalam satu minggu, berisiko terkena penyakit kardiovaskular. 

Hal ini disebabkan kerja tanpa mengenal waktu dapat meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan detak jantung. Akibatnya, kita berisiko terkena jantung, strok, dan resistensi insulin.

Baca juga : 6 Tanda Lingkungan Kerja Tidak Sehat, Susah Berkembang!

Kurangnya work life balance

Banyak hustler tidak sadar, kalau dampak hustle culture bisa menurunkan work life balance. Padahal, kita memiliki pasangan, keluarga, atau teman-teman yang perlu kita kunjungi. Akibatnya, kita semakin jauh dengan orang-orang, bahkan seakan kurang menyayangi diri sendiri. 

Sering mengeluh

Seorang yang menjalani hustle culture kerap menganggap kehidupan orang lain seperti pencapaian yang harus dikejar. Seolah merasa tertinggal dari teman seumuran, jadi merasa harus bekerja keras. Akibatnya, kondisi ini bisa membuat seseorang sering mengeluh karena merasa kurang sukses; jika dibandingkan dengan orang tersebut. 

Baca juga : 5 Cara Mengelola Stres Akibat Pekerjaan Menumpuk

Gangguan mental 

Saat kita bekerja tanpa mengenal waktu, tubuh lebih banyak mendapat tekanan dan kecemasan. Akibatnya, kita bisa mengalami gangguan mental yang serius. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), stres berkepanjangan bisa mengakibatkan burn out, atau kondisi mental yang mengakibatkan seseorang mudah pesimis.

Lingkungan kerja toxic

Girls, hustle culture akan menimbulkan tekanan dalam bekerja secara terus-menerus untuk melebihi rekan kerja lain. Ternyata, sistem kerja seperti ini bisa mengakibatkan lingkungan yang toxic, lo!

Percaya atau tidak, setiap pekerja berambisi mencapai goals, maka berpeluang terjadi kompetisi yang tidak sehat. Bahkan, hustler yang kejam, bisa melakukan berbagai cara demi kepentingan pribadi, lo! Makanya, kita harus hati-hati, ya!

Mengabaikan kualitas

Ketika mental dan fisik dipaksa untuk bekerja sepanjang hari, pasti akan memengaruhi kualitas kerja. Dampak hustle culture satu ini dapat mendorong kita hanya fokus mengejar kuantitas, tanpa memedulikan kualitas. Jadinya, semua pekerjaan hanya selesai dengan jumlah yang banyak, tapi kualitasnya buruk!

Itulah beberapa dampak buruk hustle culture yang harus kita antisipasi. Sebenarnya, kalau kita mau bekerja keras tidak apa-apa, kok. Asalkan, tetap memerhatikan diri sendiri dan orang lain, ya! 

Share
0
Febi
Febi

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid