Selain menyehatkan sawi dikenal dengan sayuran yang cocok kita sajikan dengan berbagai jenis masakan. Tak perlu lagi membeli sawi di pasar, Mama Papa bisa menanam sawi sendiri di rumah, lo! Apalagi cara menanam sawi cukup mudah kita lakukan, dan enggak butuh perawatan yang ribet. Yuk, kita siap-siap berkebun.
Sawi termasuk sayuran yang paling banyak dicari orang, karena mudah diolah menjadi hidangan apa saja. Itulah yang membuat sawi cepat habis di pasaran. Tapi Mama Papa tak perlu khawatir, karena kita bisa menanam sawi sendiri, lo! Tenang, cara menanam sawi di rumah terbilang mudah, kok.
Sekadar informasi, sayuran hijau ini dikenal dengan kandungan serat yang tinggi. Jika dikonsumsi, maka akan menjadi sumber energi yang akan memberi kita tenaga lebih untuk beraktivitas. Selain itu, serat juga bisa mencegah Mama Papa dari masalah pencernaan, seperti sembelit, wasir, hingga kanker usus besar.
Nah, agar kebutuhan nutrisi keluarga tetap terjaga, Mama Papa menanam sawi sendiri di rumah. Begini cara menanam sawi agar cepat panen:
Memilih benih yang baik
Cara menanam sawi yang pertama adalah memilih benih terbaik. Ciri-ciri benih yang bagus biasanya berbentuk bulat, berukuran kecil, kulit berwarna cokelat, tekstur keras, dan tidak berumur lebih dari 70 hari. Enggak perlu bingung, Mama Papa bisa membeli benih sawi di toko tanaman, ya.
Baca juga: Cara Menanam Tomat Hidroponik supaya Berbuah Lebat
Menyemai benih
Setelah mendapatkan benih berkualitas terbaik, cara menanam sawi berikutnya dengan menyemai benih tersebut. Mama Papa dapat merendam bibit sawi selama 12 jam untuk mempercepat tumbuhnya akar.
Setelah itu, keringkan benih dan masukkan ke dalam polybag yang berisi humus dan pupuk. Supaya benih tumbuh subur, Mama Papa bisa menggunakan perbandingan 1:3 antara humus dan pupuk.
Kemudian masukkan 5-10 bibit sawi dalam tiap polybag, lalu siram setiap 2 kali sehari, lakukan secara rutin sampai tunas muncul ke permukaan, ya!
Tanam tunas sawi di polybag
Kalau tunas sudah tumbuh, cara menanam sawi dilanjutkan dengan memindahkan tunas ke dalam polybag yang lebih besar. Masukkan setengah batang tunas ke setiap polybag, lalu taburkan pupuk kompos agar pertumbuhan sawi optimal. Sedikit tips, agar tunas sawi cepat tumbuh, kita perlu menggunakan tanah gembur dan kompos, ya!
Baca Juga: 7 Tanaman Sayur Hidroponik Cepat Panen & Mudah Dirawat
Rutin disiram
Cara menanam sawi tidak bisa dilepaskan dengan perawatan rutin. Pastikan tanaman sawi mendapat paparan sinar matahari tidak lebih dari 8 jam sehari. Berikutnya kita bisa menyiram tanaman sawi, supaya tumbuh subur dan berkualitas baik. Jangan lupa juga memberikan pupuk organik ke dalam air. Namun saat musim hujan Mama Papa bisa mengurangi penyiraman, ya!
Siap dipanen
Setelah tanaman sawi berumur 80 hari, kita bisa bersiap-siap memanennya. Namun pastikan, 2 minggu sebelum masa panen kita memberikan pestisida untuk mencegah hama pada tanaman sawi, ya.
Cara memanen sawi juga mudah. Kita bisa langsung mencabut tanaman hingga akar atau batangnya saja. Lalu bersihkan akar dari tanah yang menempel. Mama Papa juga bisa memilah daun sawi yang bagus ke dalam keranjang. Simpan sawi dalam keadaan berdiri, dan tambahkan percikan air supaya terlihat segar.
Itulah cara menanam sawi sampai panen yang bisa Mama Papa lakukan di rumah. Selamat berkebun Mama Papa!
Baca Juga: Cara Mudah Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik