Meski tidak nyata namun mimpi buruk memberikan pengalaman tidur yang kurang menyenangkan. Lantas, apa penyebab mimpi buruk? Apakah ada kaitannya dengan hal mistis?
Mimpi buruk bukan hanya bikin tidur kita enggak nyenyak, tapi juga kerap merasa “lelah” ketika bangun tidur. Pasalnya, enggak jarang mimpi buruk membuat kita kepikiran, hingga mengganggu aktivitas. Nah, kita cari tahu penyebab mimpi buruk, yuk! Apa benar ada kaitannya dengan mitos-mitos yang aneh?
Berikut ini 7 penyebab mimpi buruk yang paling sering kita alami.
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Ganggaun kecemasan serius yang diderita seseorang bisa menjadi faktor penyebab mimpi buruk. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) umumnya muncul akibat seseorang berada dalam kondisi traumatis yang berat. Misalnya korban pelecehan seksual dan kekerasan, atau pasca kecelakaan lalu lintas.
Pengalaman buruk yang membayangi seseorang tidak hanya mengganggu mereka saat sadar, namun juga ketika tidur. Otak akan memutar ulang memori mengenai masa sulit tersebut, dan seringkali diartikan sebagai mimpi buruk.
Jika penyebab mimpi buruk adalah PTSD, sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan psikolog.
Depresi
Masalah psikologis ini punya efek samping yang cukup serius bagi seseorang. Selain memperburuk suasana hati, selera makan dan konsentrasi, depresi juga bisa menjadi penyebab mimpi buruk pada seseorang.
Sebab, depresi membuat kita terus memikirkan masalah-masalah yang menyulitkan. Bahkan sampai tahap tidur REM (rapid eye movement). Hal inilah yang akan membuat pemikiran tersebut memicu mimpi buruk saat kita tidur.
Sleep apnea
Gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan penderitanya berhenti sementara saat sedang tertidur. Jalur napas yang tersumbat membuat kita tidak mendapatkan cukup aliran oksigen segar ke otak selama tidur.
Tubuh bereaksi atas kondisi ini dengan tersedak, atau tercekik kehabisan udara. Hal ini akan membuat kita terbangun dengan panik, dan bernapas dengan terengah-engah. Terlalu sering bangun saat tidur seperti ini akan memicu hadirnya mimpi buruk.
Baca Juga: 5 Manfaat Tidur Tanpa Bantal, Bisa Mencegah Stres!
Narkolepsi
Gangguan tidur ini cukup kronis dari sisi medis. Narkolepsi merupakan kondisi kelainan saraf otak yang menyebabkan seseorang dapat tiba-tiba tertidur, namun di waktu dan tempat yang mungkin kurang sesuai.
Penderita narkolepsi sering kali mengalami halusinasi, seperti mimpi dan kelumpuhan selama mereka tidur dan terbangun. Seseorang yang mengalami narkolepsi akan merasakan mimpi buruk terasa lebih nyata dibandingkan orang lain.
Kemungkinan besar, hal ini terjadi karena saat tidur penderita narkolepsi berada di ambang batas bangun dan tidur. Sehingga otak yang bertanggung jawab menciptakan mimpi jadi bekerja lebih aktif.
Kurang tidur
Ternyata penyebab mimpi buruk juga bisa karena kebiasaan buruk kita. Tanpa disadari, orang yang menghabiskan malam dengan begadang selama berhari-hari akan lebih sering bermimpi buruk.
Mimpi buruk yang terjadi karena kurang tidur disebabkan oleh otak yang menjadi lebih aktif saat tidur memasuki fase REM. Sebab insomnia tanpa disadari membuat otak kita aktif lebih lama atau berlebihan.
Sindom mimpi buruk
Penyebab mimpi buruk juga bisa dikarenakan gejala gangguan tidur; dream anxiety disorder. Jenis gangguan tidur ini cukup unik, dan biasanya ditandai seringnya kita mengalami mimpi buruk tanpa sebab yang jelas. Namun hingga saat ini, masih belum ada penelitian khusus mengenai penyebab sindrom ini.
Baca Juga: Penyebab Mengigau Saat Tidur, Akibat Stres dan Obat
Pengaruh obat-obatan
Ada beberapa obat yang memengaruhi zat kimia dalam otak, sehingga menjadi penyebab mimpi buruk. Jenis obat ini antara lain; antidepresan dan narkotika. Dalam beberapa kasus, obat penurun tekanan darah juga berisiko memicu mimpi buruk.
Untuk itu, dalam penggunaan obat jangan sampai kita asal minum, ya! Selalu bicarakan dengan dokter mengenai takaran yang pas, untuk menghindari ketergantungan obat tertentu.
Melihat dari fakta di atas, ternyata faktor penyebab mimpi buruk umumnya sangat serius. Untuk itu, bagi Mama Papa yang merasa sering mimpi buruk, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, ya.