Fenomena tidur berjalan cukup membahayakan, karena bisa membuat penderitanya terluka selama tidur. Parahnya, kondisi ini sering dialami anak-anak, lo!
Tidur berjalan, atau sleepwalking adalah kondisi di mana seseorang berjalan atau melakukan aktivitas lain dalam kondisi tidur. Menurut bahasa medis, fenomena tidur berjalan disebut dengan somnabulisme. Secara umum, fenomena tidur berjalan lebih sering dialami anak-anak, namun enggak sedikit juga orang dewasa mengalami gangguan tidur ini.
Sleepwalking dapat muncul karena serangkaian proses dalam tubuh. Pada dasarnya, tidur terbagi menjadi 2 tahapan, yakni rapid eye movement (REM), dan tahapan non-rapid eye movement (NREM). Kedua tahapan ini berlangsung dalam siklus yang terus berulang sepanjang kita tertidur.
Nah, pada tahapan NREM biasanya sesorang sering mengalami berbagai gangguan tidur; termasuk gangguan tidur berjalan. Tahapan NREM sendiri terbagi menjadi 3 fase tidur, yaitu:
- Fase mata terpejam namun masih mudah terbangun;
- Fase irama jantung mulai melambat, suhu tubuh menurun, dan tubuh bersiap untuk tidur dalam; serta
- Fase ketiga, memasuki fase tidur nyenyak dan sulit dibangunkan.
Gejala Tidur Berjalan
Ketika mengalami gangguan sleepwalking seseorang akan menunjukkan beberapa gejala. Biasanya berupa tidur sambil jalan, mengigau, kantuk pada pagi hingga siang hari, dan berperilaku agresif (kasar) saat dibangunkan.
Selain itu, penderita gangguan sleepwalking juga akan merasa kebingungan mengingat apa yang dilakukan ketika “jalan-jalan”. Tidak hanya tidur berjalan, mereka juga bisa duduk di tempat tidur dengan mata terbuka, tapi tidak merespon percakapan.
Dalam beberapa kondisi, penderita sleepwalking juga bisa melakukan berbagai aktivitas dalam keadaan tertidur, misalnya membuka lemari, mengambil barang di meja, dan lainnya.
Baca Juga: Kenapa Mimpi Terasa Nyata? Begini Penjelasan Medisnya
Penyebab Tidur Berjalan
Mama papa, hingga saat ini belum ada penelitian khusus yang membahas mengenai penyebab pasti tidur berjalan. Namun banyak orang percaya sleepwalking terjadi karena beberapa faktor berikut ini:
Faktor genetik
Uniknya, kebiasaan sleepwalking ternyata bisa diwariskan, lo! Penelitian menunjukan, sleepwalking cenderung terjadi pada anak kembar. Lebih lanjut, sesorang yang memiliki keluarga dengan riwayat tidur berjalan akan 10 kali berisiko mengalami sleepwalking.
Kondisi medis
Beberapa penyakit atau gangguan dalam tubuh dapat menjadi faktor pemicu sleepwalking. Penderita aritmia (detak jantung tidak normal), asma saat malam hari, gangguan mental, sleep apnea, hingga demam berisiko lebih besar mengalami sleepwalking.
Di sisi lain, perempuan yang sedang hamil dan menstruasi juga punya kecenderungan lebih besar mengalami sleepwalking, lo!
Baca Juga: 7 Faktor Penyebab Mimpi Buruk, Karena Hal Mistis?
Faktor lingkungan
Kebiasaan sleepwalking dapat muncul karena pengaruh faktor lingkungan. Misalnya, seseorang dengan kondisi traumatis, hingga mengalami stres, berpotensi besar terkena gangguan tidur ini.
Selain stres, sleepwalking juga bisa muncul karena kebiasaan mengonsumsi alkohol, kelelahan parah, dan jam tidur yang tidak teratur. Penggunaan obat tidur, obat penenang, obat stimulan, dan obat antialergi juga dipercaya dapat memicu sleepwalking.
Baca Juga: Sering Menggertakkan Gigi Saat Tidur, Apakah Tanda Stres?
Cara Mengatasi Tidur Berjalan
Dikutip dari laman Medicine, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sleepwalking. Aktivitas meditasi dan relaksasi sebelum tidur bisa menjadi metode awal menghilangkan gangguan tidur ini.
Apabila masalah sleepwalking tidak disebabkan kondisi medis tertentu, kedua cara di atas cukup efektif untuk mengatasinya. Namun jika tidur berjalan terjadi dalam intensitas yang sering dan jangka waktunya lama, sebaiknya segera konsultasi pada ahli, ya.
Tips apabila salah satu dari Mama Papa mengalami sleepwalking. Ada cara khusus untuk membantu mengatasi kondisi ini. Pertama, segera bangunkan orang yang mengalami sleepwalking. Bangunkan mereka dengan cara pelan dan halus, serta tidak mengagetkan.
Meski membangunkan penderita sleepwalking cukup sulit, namun Mama Papa tetap harus mengusahakannya. Hal ini untuk mencegah mereka melakukan hal-hal yang dapat membahayakan diri.
Selain itu, jangan lupa hindarkan benda tajam dan berbahaya di kamar tidur penderita sleepwalking, ya! Terakhir, kunci pintu kamar agar sleepwalker tidak keluar kamar atau keluar rumah.
Nah, itulah beberapa hal tentang gangguan tidur sambil jalan yang sering terjadi. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 6 Cara Efektif untuk Mengatasi Insomnia