Menjalani rumah tangga dengan sosok suami egois adalah tantangan yang cukup besar. Jika Mama mengalami hal ini sebaiknya pahami langkah menghadapi suami egois pada artikel di bawah ini.
Menikah adalah proses mengenal pasangan yang tidak pernah selesai. Perlu waktu yang panjang untuk saling memahami satu sama lain. Salah satu keluhan yang paling sering dilontarkan para Mama adalah sifat suami egois.
Tidak jarang suami egois akan mengambil keputusan atas pertimbangannya sendiri, bahkan cenderung menjadikan kepentingan pribadinya sebagai prioritas. Jika Mama merasakan ketidaknyamanan dalam berumah tangga karena suami egois, maka harus ada treatment khusus untuk mengatasinya.
Beberapa cara di bawah ini bisa dicoba untuk menghadapi sosok suami egois. Yuk, kita simak, Ma!
Bicarakan terlebih dahulu
Dalam sebuah hubungan yang ideal diperlukan komunikasi yang baik dalam menyelesaikan setiap masalah. Termasuk saat menemukan sifat yang kurang disenangi dari suami. Bicarakan terlebih dahulu mengenai keluhan yang kita rasakan pada suami.
Bisa jadi suami tidak menyadari mengenai sifat egoisnya tersebut. Pilih kalimat yang baik saat menyampaikan hal tersebut pada suami, ya. Usahakan menggunakan nada bicara yang lembut untuk menghindari pertengkaran dan kesalahpahaman. Momen terbaik untuk memberikan kritik pada pasangan adalah saat pillow talk.
Pahami alasan pasangan
Dalam beberapa kasus, kita hanya merasa suami egois keras kepala tanpa tahu alasan dari tiap keputusannya. Jika Mama masih berada pada tahapan ini, maka ada baiknya pahami alasan suami mengambil keputusan tersebut, ya.
Saat berdiskusi mengenai sifat pasangan yang kurang nyaman, cobalah untuk mendengarkan alasannya. Bisa jadi keputusan-keputusan yang terlihat egois tersebut muncul dari pertimbangan panjang yang belum kita pahami.
Baca Juga: 5 Cara Bijak Hadapi Suami Selingkuh, Jangan Balas Dendam
Q-time bersama suami
Bisa saja sifat suami egois muncul saat merasa jenuh karena rutinitasnya. Kesibukan yang menumpuk bisa berpotensi memudarkan kepedulian terhadap keluarga. Ketika suami tiba-tiba mengambil keputusan sepihak, cobalah sediakan waktu Q-time.
Waktu luang untuk melakukan hal-hal positif bisa meningkatkan kesehatan mental kita dan pasangan. Berikan suami izin untuk melakukan hobinya setelah pekerjaan kantor dan di rumah selesai. Dengan begitu ia tidak akan berdalih lelah atau jenuh untuk mendasari sikap egoisnya.
Baca Juga: 6 Cara Menghadapi Suami Sering Marah Tanpa Alasan
Tunjukan rasa sayang pada pasangan
Menjaga jarak dengan suami egois justru dapat memperlebar jurang kesalahpahaman dalam rumah tangga. Idealnya, Mama harus menunjukan sikap perhatian dan rasa sayang kepada Papa.
Dengan begitu, suami yang keras kepala akan melihat besarnya perhatian yang Mama berikan. Bukan tidak mungkin, sikap lembut dan kasih sayang akan mengurangi sifat egoisnya. Tidak hanya itu, seseorang yang kurang perhatian dan kasih sayang berisiko merasa stres dan depresi, lo!
Jangan ikut-ikutan emosi
Mama, melawan suami egois dengan ikut-ikutan emosi bukanlah penyelesaian masalah. Hal ini hanya akan menambah keruh hubungan Mama Papa. Sebaliknya, untuk menghadapi suami egois Mama harus pandai menahan emosi; tidak ikut-ikutan marah.
Jika pasangan keras kepala sebaiknya tanggapi dengan lebih santai dan tidak diambil hati. Kita harus pandai-pandai meredam emosi, supaya tidak semakin tersulut dalam kemarahan.
Itulah 5 cara untuk menghadapi pasangan egois. Di samping itu, menciptakan waktu berkualitas untuk mengenal satu sama lain juga bisa diagendakan secara rutin.
Jika Mama merasa sifat suami yang keras kepala tidak kunjung hilang, maka mengajaknya konsultasi dengan psikolog juga bisa dipertimbangkan.
Baca Juga: Suami Istri LDR? Ini Tips Tetap Harmonis Walau Berjauhan