Dalam rumah tangga, masalah keuangan cukup sering terjadi. Meskipun begitu, jangan pernah membiarkan masalah ini berlarut. Mama Papa harus mengatasi masalah keuangan dalam rumah tangga dengan bijak, seperti cara-cara di bawah ini.
Uang menjadi topik yang cukup sensitif dalam rumah tangga. Parahnya, masalah keuangan dalam rumah tangga bisa menjadi awal pertengkaran dan perceraian, lo! Tidak main-main, mengutip dari Katadata, masalah ekonomi termasuk penyebab perceraian tertinggi kedua pada 2020, yaitu sebanyak 71,2 ribu kasus!
Itulah mengapa, sebagai pasangan suami istri kita tidak disarankan untuk menganggap remeh masalah keuangan dalam rumah tangga. Bahkan, sebisa mungkin kita harus bisa mengatasi masalah keuangan dengan bijak agar mendapatkan solusi terbaik.
Bagaimana caranya? Berikut cara bijak mengatasi masalah keuangan dalam rumah tangga yang bisa Mama Papa terapkan:
Menciptakan teamwork yang baik
Masalah keuangan rumah tangga tidak jarang menyebabkan kita dan pasangan beradu argumen. Untuk itu, kita perlu menciptakan teamwork yang baik bersama pasangan.
Namun, menciptakan teamwork yang baik tentu harus dibarengi dengan komunikasi yang baik. Cobalah untuk berbicara dengan tenang, dan jelaskan secara perlahan terkait masalah keuangan yang dihadapi.
Terbuka tentang pengeluaran
Untuk menciptakan teamwork dan komunikasi yang baik, tentu harus dibarengi dengan sikap saling jujur. Pastikan Mama Papa saling terbuka terkait masalah keuangan saat ini. Baik itu dari pendapatan, pengeluaran, utang, atau pinjaman.
Bahkan, kalaupun kita harus mengirim uang ke saudara atau keluarga, disarankan untuk tetap membicarakannya baik-baik dengan pasangan, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Buat rencana pengeluaran
Setelah saling terbuka terkait masalah keuangan dalam rumah tangga, cara selanjutnya adalah membuat rencana pengeluaran bersama pasangan. Tujuannya untuk memantau seluruh pengeluaran dalam sebulan, dan mencegah terjadinya “kebocoran” di tengah jalan.
Untuk mempermudah, Mama Papa bisa menggunakan metode 50:30:20. Metode ini akan membagi pengeluaran secara otomatis, yaitu 50% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk hobi atau belanja, dan 20% untuk menabung atau investasi.
Baca Juga: Tips Mengatur Gaji UMR agar Bisa Menabung dan Investasi
Tentukan tujuan finansial
Tanpa disadari, tidak memiliki tujuan finansial bisa menjadi salah satu masalah keuangan dalam rumah tangga, lo! Oleh karena itu, coba bicarakan dengan pasangan terkait tujuan finansial yang ingin dicapai.
Memiliki tujuan finansial akan membawa kita untuk tetap taat pada timeline dan rencana yang telah disusun. Sehingga, ke depannya kita lebih siap finansial.
Sebenarnya, setiap keluarga memiliki tujuan finansial yang berbeda-beda. Misalnya untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, dana liburan bersama keluarga, atau membeli rumah impian.
Memiliki dana darurat
Sudahkah Mama Papa memiliki dana darurat? Jangan sampai terlewat, pasalnya dana darurat akan menjadi pegangan kita apabila ada kebutuhan mendesak dan tidak terduga suatu saat nanti.
Idealnya, setiap keluarga disarankan memiliki dana darurat minimal 12 kali pengeluaran bulanan. Kemudian, simpanlah dana darurat di tempat yang likuid, seperti reksadana pasar uang, tabungan bank, atau deposito.
Tidak perlu khawatir kalau dana darurat belum terpenuhi. Mama Papa bisa mulai kembali mengumpulkan dana darurat dengan menyisihkan minimal 10% dari pemasukan bulanan. Sisihkan dengan rutin agar dana darurat segera terkumpul, ya!
Saling memahami
Masalah keuangan cukup membuat stres. Meskipun begitu, pastikan Mama Papa tetap saling memahami satu sama lain, agar masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.
Cobalah untuk tetap sabar dan saling memberi pengertian kepada pasangan. Kemudian, hindari melontarkan kata-kata yang menyakitkan kepada pasangan, seperti “tidak bertanggungjawab”.
Itulah beberapa cara mengatasi masalah keuangan yang bisa Mama Papa coba terapkan di rumah. Awalnya mungkin akan terasa sulit, namun jika dijalani secara perlahan bersama-sama pasangan, tentu masalah yang dihadapi dapat teratasi dengan baik.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Baca Juga: 4 Ciri Keuangan Keluarga yang Sehat