Tidak selamanya anak berbohong menunjukan mereka nakal. Bisa jadi kebohongannya sebagai wujud tuntutan orangtua yang terlalu menekan anak, lo! Lantas, apa saja penyebab anak berbohong pada orangtua?
Jangan buru-buru menghukum si kecil ketika mendapati mereka berbohong, ya! Pasalnya, terkadang anak berbohong pada orangtua memiliki alasan yang dapat membahayakan mereka, lo!
Memang, tugas kita sebagai orangtua adalah menegurnya, tapi sebelum mengomeli cari tahu dulu alasan kenapa anak berbohong.
Dengarkan baik-baik penyebab anak berbohong pada kita, bisa saja hal itu disebabkan karena kesalahan kita sendiri, atau bahkan karena banyaknya tuntutan dari kita, lo!
Yuk, kita cari tahu berbagai alasan anak berbohong pada orangtua di bawah ini:
Cari perhatian
Alasan utama anak berbohong pada orangtua adalah cari perhatian; alias caper. Biasanya anak ingin orang yang diajak bicara lebih antusias dengan apa yang diceritakannya, sehingga memberi “bumbu” kebohongan.
Kebohongan seperti ini umumnya akan semakin sering dilakukan ketika anak menginjak usia remaja. Keinginan untuk diakui dan diperhatikan menjadi pendorong anak suka bohong.
Contoh anak bohong untuk cari perhatian: mereka bercerita tentang mainan pemberian dari kita yang mahal, padahal tidak demikian. Sebaliknya, tidak jarang anak bohong pada orangtua saat menceritakan kisahnya yang heroik di sekolah, padahal tidak terjadi apapun.
Ingin menghindari hukuman
Selain caper, faktor satu ini menjadi penyebab anak berbohong pada orangtua yang paling sering dilakukan. Biasanya hal ini muncul kalau kita memberlakukan hukuman di rumah.
Anak akan berusaha bohong untuk menutupi kesalahannya demi tidak mendapatkan hukuman. Misalnya ketika anak tidak sengaja memecahkan gelas. Karena takut dihukum anak akan mengaku bahwa bukan mereka yang memecahkan gelas tersebut, atau alasan-alasan lain di baliknya.
Imajinasi yang terlalu tinggi
Mama Papa terkadang anak berbohong karena daya imajinasinya yang tinggi, lo! Pikiran anak yang masih dipenuhi dengan “dunianya” sendiri seringkali dimasukkan ke dunia nyata.
Namun jenis kebohongan ini biasanya tidak masuk akal dan mudah kita sadari. Misalnya anak mengaku melihat monster di belakang rumah yang ingin memakannya. Hal-hal yang kurang logis seperti ini muncul karena imajinasi anak membaca buku cerita atau menonton film.
Memiliki masalah emosional
Anak berbohong juga bisa menunjukan kondisi yang bahaya bagi dirinya maupun orang lain, lo! Dalam beberapa kasus anak rela bohong karena ia mengalami masalah emosional; bullying dan depresi.
Biasanya masalah ini membuat anak terlihat seolah-olah menutupi perasaan dan masalah yang tengah dihadapi. Jika anak sering bohong, terlihat murung, serta jadi pendiam Mama Papa harus waspada, ya. Konsultasikan dengan psikolog untuk membantu anak lebih jujur.
Baca Juga: Bukan Dimarahi! Begini Cara Mengatasi Anak Suka Berbohong
Mengejar apa yang diinginkan
Adakalanya sebagai orangtua kita akan melarang keinginan anak. Namun seringkali mereka juga tidak kehabisan akal untuk mendapatkan hal yang mereka inginkan. Salah satu caranya dengan berbohong.
Misalnya, Mama Papa membuat peraturan bermain gadget hanya boleh setelah mengerjakan PR. Nah, anak yang kecanduan gadget bisa mengatakan bahwa mereka telah selesai mengerjakan PR, padahal belum sama sekali, lo!
Tuntutan orangtua terlalu tinggi
Terkadang anak suka bohong pada orangtua karena tidak ingin mengecewakan Mama Papa. Saat mereka tidak mampu memenuhi tuntutan orangtua yang terlalu tinggi, berbohong menjadi jalan keluar yang dia lakukan.
Contohnya, anak harus mendapatkan nilai bagus di semua mata pelajaran akan merasa tertekan dengan tuntutan tersebut. Sekalinya mendapatkan nilai buruk, maka mereka bisa berbohong pada orangtua.
Namun apapun alasan anak suka bohong pada orangtua perilaku ini tidak bisa dibenarkan, ya. Kita sebagai orangtua harus membiasakan anak berkata jujur, agar sifat ini tidak terbawa hingga dewasa. Jika anak kerap ketahuan bohong jangan segan mengingatkan mereka, ya.
Baca Juga: Menghukum Anak Suka Bohong Semakin Membuatnya Terus Berbohong