Mama Papa berencana untuk mulai berinvestasi pertama kali, tapi bingung menentukan instrumen investasi yang tepat? Atau khawatir investasi yang dipilih justru zonk dan bikin rugi? Tenang, Mama Papa tidak perlu khawatir, karena ada 5 jenis investasi untuk pemula yang aman untuk dipilih. Simak di bawah ini!
Untuk bekal masa depan yang lebih baik, tentu investasi harus dimulai sejak dini. Masalahnya, masih banyak calon investor pemula yang ragu berinvestasi. Alasannya karena takut investasi tidak aman dan terjebak modus penipuan, sehingga bikin zonk atau rugi. Padahal, ada banyak jenis investasi untuk pemula yang aman untuk dipilih, lo!
Keamanan investasi tidak perlu Mama Papa khawatirkan. Sebab, saat ini banyak instrumen investasi untuk pemula yang sudah terdaftar OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Bahkan, instrumen investasi untuk pemula juga bisa dimulai dengan modal kecil, yakni mulai dari Rp100.000 saja.
Ditambah lagi, instrumen investasi tersebut juga bisa memberikan keuntungan yang jauh lebih besar, dibandingkan hanya menabung di bank. Tidak percaya?
Biar makin semangat berinvestasi, yuk, catat 5 jenis investasi untuk pemula berikut ini:
1. Deposito
Pastinya sudah familier dengan “deposito”, dong? Sebagai salah satu jenis investasi yang aman untuk pemula, deposito adalah produk investasi berjangka yang penarikannya hanya bisa dilakukan dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan awal. Mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan.
Berbeda dengan metode menabung di bank secara konvensional, deposito memberikan bunga yang lebih besar. Tidak hanya itu saja, deposito termasuk investasi yang minim risiko. Karena sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Baca Juga: 5 Kerugian Deposito Berjangka yang Bisa Merugikan
2. Reksadana
Selain deposito, reksadana turut menjadi salah satu jenis investasi untuk pemula yang tidak kalah menarik dipertimbangkan. Salah satu alasannya karena kita akan dibantu oleh Manajer Investasi (MI) profesional saat mengatur pengelolaan dana investasi reksadana.
Menariknya lagi, investasi reksadana bisa dimulai dari nominal kecil, yaitu Rp100.000 saja. Eits, jangan salah, meskipun dimulai dengan nominal kecil. Namun, keuntungan investasi reksadana cukup menggiurkan dan jauh lebih tinggi dibandingkan investasi deposito, lo!
Hanya saja, tingkat keuntungan investasi reksadana berbeda-beda; tergantung dari jenis reksadana yang dipilih. Seperti Reksadana Pasar Uang (RDPU), Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT), atau Reksadana Saham (RDS).
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai investasi reksadana untuk pemula, Mama Papa bisa membaca artikel: Kelebihan dan Kekurangan Investasi Reksadana.
3. Obligasi pemerintah
Faktanya, obligasi pemerintah termasuk salah satu instrumen investasi yang aman, minim risiko, dan memberikan bunga yang cukup tinggi. Karena memberikan banyak keuntungan, tidak heran jika obligasi pemerintah menjadi instrumen investasi andalan bagi investor pemula maupun profesional.
Sesuai dengan namanya, obligasi pemerintah mendapat jaminan penuh dari pemerintah Indonesia. Dengan begitu, keamanannya sudah terjamin dan sangat minim risiko rugi. Menariknya lagi, seperti dijelaskan dari laman Bareksa, bunga obligasi pemerintah lebih tinggi daripada bunga deposito maupun BI Rate.
4. P2P Lending
Jenis investasi untuk pemula yang tidak kalah menarik dipilih adalah P2P Lending. FYI, P2P Lending adalah instrumen investasi yang akan menjadi “jembatan” antara kita (lender) untuk meminjamkan modal dalam jangka waktu tertentu kepada borrower.
Meskipun bisa dimulai dari Rp100.000, namun P2P Lending bisa memberikan keuntungan yang cukup besar, yaitu lebih dari 10% per tahun. Hanya saja, sebelum berinvestasi, Mama Papa harus mengenali kelebihan dan kekurangan P2P Lending terlebih dahulu, ya!
Baca Juga: 4 Tips Investasi P2P Lending agar Untung Maksimal
5. Emas
Satu lagi jenis investasi untuk pemula yang aman dan pasti untung adalah emas. Sayang untuk dilewatkan, mengingat, pergerakan harga emas cenderung naik setiap tahunnya dan tahan terhadap inflasi.
Menariknya lagi, investasi emas memiliki likuiditas tinggi. Sehingga, kita bisa mencairkan emas kapan saja, terutama saat membutuhkan dana mendesak.
Hanya saja, ada satu hal yang perlu Mama Papa ingat: emas termasuk investasi jangka panjang. Artinya, kita bisa merasakan keuntungannya jika menyimpannya untuk jangka panjang; di atas 5-10 tahun.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai berinvestasi!
Baca Juga: Investasi Perhiasan Emas Untung atau Rugi? Ini Penjelasannya