Merasakan kontraksi belum tentu sudah dekat persalinan, lho, Mama. Karena bisa saja hal tersebut merupakan tanda kontraksi palsu. Yuk, kenali perbedaan kontraksi palsu dan asli di bawah ini.
Kontraksi pasti sudah cukup akrab di telinga ibu hamil, khususnya saat menjelang kelahiran buah hati. Namun tidak semua kontraksi adalah tanda kelahiran semakin dekat, lho. Sudah tahu belum, ada perbedaan kontraksi palsu dan asli menjelang persalinan?
Kontraksi palsu alias kontraksi Braxton Hicks yang tidak menandakan bahwa persalinanmu sudah dekat. Nah, bagi Mama yang sedang hamil tua tentu harus tahu perbedaan kontraksi palsu dan asli ini supaya tidak terkecoh dan buru-buru ke rumah sakit.
Yuk, kenali perbedaan kontraksi palsu dan asli menjelang persalinan berikut ini:
Sensasi yang muncul selama kontraksi
Sensasi rasa nyeri yang muncul merupakan perbedaan kontraksi palsu dan asli yang paling terlihat. Pada kontraksi palsu, biasanya terasa pengencangan yang berpusat pada perut bagian bawah dan selangkangan. Namun tidak menimbulkan pembukaan rahim.
Rasa nyeri pada kontraksi palsu umumnya bisa ditahan beberapa perempuan. Meskipun setiap perempuan memiliki toleransi nyeri yang berbeda. Untuk meredakan nyeri pada kontraksi palsu, bisa berendam air hangat, pijat, atau berjalan ringan di luar rumah.
Pada kontraksi asli, pengencangan ini akan terasa lebih luas mulai dari punggung bawah hingga ke seluruh bagian perut. Namun pada kontraksi asli, rasa nyeri menyerupai kram disertai perut mulas yang sangat kuat.
Biasanya kontraksi palsu akan mereda jika kita bergerak atau berjalan. Namun pada kontraksi asli, bergerak dan berjalan justru rasa sakitnya akan semakin terasa.
Durasi kontraksi
Durasi kontraksi palsu dan asli juga memiliki perbedaan. Pada kontraksi palsu biasanya hanya berlangsung sekitar 30 detik saja. Intervalnya juga tidak teratur. Namun sebaliknya, kontraksi asli bisa mencapai 30-70 detik. Pada kontraksi asli, jarak antar kontraksi juga teratur dan semakin pendek seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: 5 Cara Aman Atasi Sembelit pada Ibu Hamil
Kontraksi palsu tidak disertai bloody show
Pada kontraksi asli biasanya disertai keluarnya lendir kental bercampur darah dari vagina, atau yang biasa disebut bloody show. Lendir ini merupakan sumbatan serviks yang tujuannya mencegah kuman masuk ke dalam rahim.
Ketika kontraksi asli akan terjadi pembukaan dan menyebabkan lendir ini luruh, seperti lem dan disertai darah. Jika sudah begini, sebaiknya ibu hamil segera dibawa ke rumah sakit, ya.
Baca Juga: 7 Ciri-ciri Hamil yang Kerap Dialami Pada Awal Kehamilan
Waktu kemunculan kontraksi
Kontraksi palsu biasanya akan mulai terasa sejak Mama memasuki trimester ketiga. Namun dalam beberapa kehamilan ada juga yang sudah merasakannya pada trimester kedua. Biasanya kontraksi palsu muncul pada siang hari atau sore hari, terutama ketika kita merasa kecapekan.
Sedangkan kontraksi asli biasanya terjadi ketika usia kandungan kita memasuki 40 minggu. Namun jika kontraksi asli sudah terasa ketika usia kandungan baru memasuki usia 37 minggu kemungkinan besar akan terjadi kelahiran bayi prematur.
Baca Juga: Begini Cara menghitung Masa Subur Wanita yang Tepat
Frekuensi dan intensitas kontraksi
Perbedaan selanjutnya dapat dilihat dari frekuensi dan intensitas terjadinya kontraksi. Umumnya kontraksi palsu hanya terjadi 1-2 kali sehari dalam sehari. Kontraksi palsu biasanya terjadi jika Mama sedang merasa kelelahan.
Berbeda dengan kontraksi asli biasanya kemunculannya teratur. Selain itu interval atau jeda waktu antar kontraksi tergolong sering. Misalnya awalnya hanya terasa dalam 7 menit sekali, lama kelamaan semakiin intens dan jaraknya lebih pendek. Meski digunakan untuk beristirahat, kontraksi asli akan tetap terasa.
Baca Juga: Catat! Ini Makanan yang Baik untuk Ibu Hamil Muda