Depresi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan terkadang mengancam nyawa. Jika kamu menemukan gejala depresi di bawah ini, cobalah untuk berkonsultasi dengan ahlinya.
Depresi merupakan salah satu masalah psikologis yang trending selama pandemi COVID-19. Penyakit depresi tidak boleh disepelekan, karena berisiko mengganggu rutinitas hingga membahayakan nyawa. Maka dari itu, kita wajib mengetahui gejala depresi secara umum.
Agar saat gejala ini ditemui pada diri sendiri, atau orang disekitar kita, ada tindakan dini yang bisa dilakukan. Berikut 7 gejala umum depresi yang kerap ditemui.
Kelelahan meski sedang tidak bekerja
Merasa lelah merupakan hal yang wajar, apalagi jika kita selesai mengerjakan hal berat seharian. Namun menjadi tidak wajar jika seseorang merasa kelelahan padahal tidak mengerjakan apapun. Karena hal ini bisa menjadi gejala depresi yang jarang disadari. Kelelahan pada penderita depresi berdampak buruk pada aktivias sosial lainnya, seperti mudah marah.
Merasa bersalah setiap saat
Rasa bersalah berlebihan terhadap segala sesuatu seringkali ditemukan pada penderita depresi. Orang yang mengalami gejala depresi cenderung sulit melihat sesuatu dari sisi positif. Bahkan sering menyalahkan diri sendiri.
Seseorang yang depresi bisa merasa bersalah atas hal yang di luar kuasanya. Misalnya, ada bencana alam yang menyebabkan korban jiwa, ia akan menyalahkan diri sendiri, meskipun perisitiwa ini di luar kuasanya.
Baca Juga: Sering Menangis Tanpa Sebab? Ini Alasannya
Menutup diri
Salah satu gejala depresi yang paling mudah dilihat adalah upaya seseorang untuk menarik diri dari lingkungannya. Sebagian besar pengidap depresi merasa enggan keluar rumah, bahkan hingga berbulan-bulan. Ada banyak faktor penyebab mereka menarik diri dari lingkungan. Paling sering terjadi adalah perasaan takut tidak diterima lingkungannya.
Gangguan tidur
Gejala depresi ini biasanya tidak disadari pendeitanya. Penderita depresi kerap kali mengeluhkan gangguan tidur. Bukan hanya kesulitan tidur, beberapa penderita depresi justru merasa butuh tidur sepanjang hari. Mereka cenderung tidak memiliki energi untuk bangun, dan merasa susah untuk beranjak dari tempat tidur.
Baca Juga: Dampak Pandemi, Ini Tanda-tanda Kesehatan Mental Anak Perlu Diperhatikan
Kehilangan minat
Jika seseorang secara tiba-tiba kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukainya, perlu diwaspadai. Bisa jadi hal ini merupakan gejala depresi. Sebagian besar penderita depresi mengaku tidak lagi punya keinginan melakukan hobinya.
Misalnya, jika seseorang biasa menghabiskan berjam-jam untuk ngegame, namun secara tiba-tiba tidak tertarik main gim sama sekali, maka ini perlu dicurigai.
Kesulitan berkonsentrasi
Perasaan lelah sepanjang waktu pada penderita depresi berdampak pada tingkat fokus. Penderita depresi biasanya tidak bisa belajar dan bekerja dengan optimal karena sulit untuk berkonsentrasi. Ini salah satu alasan seseorang yang depresi mengalami penurunan prestasi di sekolah, atau performa pekerjaan secara drastis.
Baca Juga: Anak Sulit Berkonsentrasi? Coba Atasi dengan Cara Ini
Jantung berdetak kencang
Menurut CNN Indonesia, ada gejala fisik yang menjadi tanda seseorang depresi. Salah satu yang paling umum; jantung berdebar tanpa sebab yang jelas. Bagi yang tidak punya riwayat penyakit jantung, kondisi ini patut dicurigai, ya. Karena penderita depresi biasanya merasa jantungnya berdetak kencang, bahkan membuat lemas.
Gejala-gejala di atas merupakan ciri-ciri yang kerap ditemui pada penderita depresi. Namun tidak menutup kemungkinan jika ciri tersebut juga muncul pada orang normal dengan kondisi tertentu, ya. Untuk itu jangan melakukan self diagnose terburu-buru.
Untuk memastikan kondisi psikis seseorang, kita perlu berkonsultasi dengan psikolog, psikiater, atau ahli medis di bidang kesehatan mental, ya!