Perceraian tidak hanya berdampak pada hubungan suami dan istri saja, namun juga bagi sang buah hati. Tanpa disadari, ada banyak dampak perceraian bagi anak. Mulai dari menyebabkan stres, prestasi belajar yang menurun, hingga berisiko menyebabkan trauma, lo, Mama Papa!
Setiap pasangan suami istri pastinya tidak ada yang ingin bercerai. Sayangnya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan beberapa pasangan suami istri memutuskan untuk bercerai sebagai jalan terbaik. Sangat disayangkan, pasalnya ada banyak dampak perceraian orangtua bagi anak, lo, Mama Papa!
Bukan hal yang patut dianggap remeh. Pasalnya, perceraian akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental anak. Awalnya mungkin tidak terlihat langsung, namun dalam jangka panjang dampak perceraian menyebabkan sistem imun menurun, merasa bersalah, kesepian, stres, hingga mengalami trauma.
Lebih lengkapnya, berikut 8 dampak perceraian bagi anak yang perlu Mama Papa ketahui:
1. Anak merasa bersalah
Mama Papa, pikiran anak berusia di bawah 12 tahun masih belum benar-benar matang. Sehingga, tidak jarang anak menganggap bahwa penyebab orangtuanya berpisah atau bercerai karena kesalahannya.
Perasaan tersebutlah yang membuat anak merasa sangat bersalah. Dalam jangka panjang, perasaan bersalah ini akan terus menghantuinya dan merasa dunia hancur karena orangtuanya bercerai.
2. Sulit percaya dengan orang lain
Mengutip dari Orami.co.id, menurut International E-journal of Advances in Social Sciences menjelaskan, anak yang broken home akan lebih sulit percaya dengan orang lain karena merasa dibohongi.
Bukan hal yang patut dianggap remeh, pasalnya sulit percaya dengan orang lain akan berdampak bagi hubungan sosialnya di masa depan. Selain menyebabkan anak berkecil hati, perceraian orangtua juga berisiko menyebabkan anak ragu dan takut berkomitmen dengan lawan jenis saat dewasa nanti.
3. Menarik diri dari lingkungan
Selain menyebabkan si kecil sulit percaya dengan orang lain, dampak perceraian orangtua berikutnya menyebabkan anak menarik diri dari lingkungan. Kondisi ini disebabkan karena anak merasa malu dan iri dengan teman-teman sebayanya. Karena teman-temannya memiliki keluarga yang sempurna dan utuh, sedangkan si kecil tidak.
Baca Juga: Anak Mudah Marah? Tenang, Begini Cara Menghadapinya
4. Kesepian
Dampak broken home akibat perceraian orangtua selanjutnya menyebabkan anak merasa kesepian. Perasaan kesepian ini tidak hanya sekadar karena mereka memilih menarik diri dari lingkungan saja. Namun, perasaan kesepian yang dirasakan sangat mendalam, yaitu karena merasa kehilangan salah satu orangtuanya.
5. Prestasi belajar menurun
Tidak hanya sampai di situ saja, perceraian orangtua juga berdampak pada pencapaian akademis anak. Bahkan, perceraian orangtua berisiko menyebabkan prestasi belajar anak menurun drastis, lo, Mama Papa!
Dijelaskan dari laman Nakita.grid.id, ada penelitian yang menyebutkan, perceraian menyebabkan anak mengalami kemunduran pada prestasi matematika. Parahnya lagi, penurunan prestasi belajar sudah terjadi sejak anak sering melihat orangtua bertengkar saat mengurus proses bercerai.
Baca Juga: Bikin Trauma, Ini 5 Dampak Negatif Bertengkar di Depan Anak
6. Mudah terpengaruh hal negatif
Dampak perceraian orangtua pada anak berikutnya menyebabkan si kecil tidak memiliki arah dan tujuan hidup di masa mendatang. Kalau terus dibiarkan, kondisi ini akan menyebabkan anak lebih mudah terpengaruh hal negatif.
Seperti melakukan seks usia dini, merokok, mengonsumsi alkohol sebelum waktunya, hingga menyebabkan anak berisiko melakukan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
7. Anak berisiko stres dan trauma
Tanpa disadari, perasaan selalu merasa bersalah hingga kesepian pasca orangtuanya bercerai ternyata menyebabkan anak stres. Bahkan, tidak jarang anak merasa memiliki tanggung jawab untuk membuat orangtuanya kembali bersama. Perasaan inilah yang membuat anak semakin stres dan merasa gagal.
Dalam jangka panjang, dampak broken home tidak hanya menyebabkan anak stres saja, melainkan juga trauma. Rasa trauma yang dialami anak juga berdampak sangat luas, mulai dari takut menjalin hubungan, hingga tidak mau menikah karena khawatir mengalami hal yang sama seperti kedua orangtuanya.
Baca Juga: 7 Tanda Stres pada Anak yang Harus Dikenali Sejak Dini
8. Mengalami masalah kesehatan
Dampak perceraian orangtua tidak hanya menyebabkan anak lelah mental saja, namun juga fisiknya. Mengutip dari SehatQ, anak korban perceraian dianggap berisiko mengidap berbagai macam penyakit.
Kondisi ini biasanya dimulai dari anak yang kesulitan tidur nyenyak dan berkualitas di malam hari, mengalami kenaikan berat badan berlebih, hingga berisiko menyebabkan sistem imun si kecil melemah.
Itulah 8 dampak broken home akibat perceraian orangtua bagi anak yang perlu Mama Papa kenali sebelum mengambil keputusan.
Apabila memang bercerai adalah jalan terbaik yang harus diambil, maka pastikan kasih sayang kepada anak tidak berkurang.
Selalu dampingi, membimbing, sekaligus membantu anak apabila memiliki kesulitan. Sehingga, anak tetap bisa menjalani hari seperti biasa, dan dapat terhindar dari berbagai dampak negatif perceraian.
Baca Juga: 6 Faktor Penyebab Perceraian yang Harus Diwaspadai