Depresi adalah gangguan mental serius yang harus mendapatkan penanganan tepat. Pasalnya dalam tahap lanjut, depresi bisa memunculkan praktik bunuh diri. Untuk menghindarkan orang-orang terdekat dari depresi parah, kenali ciri-ciri depresi berikut ini, yuk.
Sejak pandemi, depresi jadi salah satu masalah kesehatan mental yang mencuat dan berulang kali dibahas. Depresi sendiri merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan seseorang terus menerus merasa sedih dan tertekan. Untuk mencegah hal-hal yang membahayakan sebaiknya kita mengenai ciri-ciri tahap awal depresi.
Mengenali depresi pada tahap awal akan sangat membantu dalam proses penyembuhan. Pasalnya, depresi yang dibiarkan berlarut bisa berujung pada praktik percobaan bunuh diri dan self harm.
Biasanya ada “alarm” alami ketika seseorang mengalami depresi. Alarm atau perubahan ini cukup mudah untuk dibaca dan kita kenali, kok.
Agar lebih aware terhadap kesehatan mental, kenali ciri-ciri depresi berikut ini sejak dini:
Kehilangan minat
Membicarakan mengenai hobi dan minat adalah hal yang menyenangkan bagi setiap orang, namun tidak bagi penderita depresi. Ciri depresi tahap awal bisa dilihat dari respons sesorang saat membicarakan hal yang mereka sukai.
Jika sebelumnya orang tersebut akan berapi-api dalam membicarakannya, saat kondisinya depresi hal demikian tidak terjadi. Mereka telah kehilangan minat terhadap topik tersebut dan tidak tertarik untuk membicarakannya.
Merasa bersalah
Orang yang mengalami depresi dapat memiliki perasaan bersalah yang berlebihan. Perasaan bersalah ini bisa muncul meskipun sebenarnya tidak ada sangkut paut dengan dirinya.
Mereka bahkan dapat merasa bersalah pada keluarga karena dirinya sedang depresi. Parahnya, rasa bersalah ini bisa berujung pada percobaan bunuh diri.
Jangan abaikan ketika orang terdekat bercerita sedang merasa bersalah, ya. Bisa jadi hal ini adalah ciri depresi tahap awal yang harus segera diatasi.
Menarik diri dari lingkungan
Gejala awal depresi ini seharusnya bisa dideteksi sedini mungkin oleh orang terdekat. Umumnya beberapa penderita depresi mulai menarik diri dari lingkungan. Mereka malas keluar rumah atau bertegur sapa dengan orang lain selama berminggu-minggu hingga hitungan bulan.
Ada banyak alasan yang membuat penderita depresi enggan keluar rumah. Biasanya karena adanya perasaan membenci diri sendiri. Penderita depresi beranggapan bahwa orang yang akan ditemuinya bakalan tidak suka dengan dirinya.
Sementara beberapa penderita lainnya mengalami ciri depresi satu ini karena adanya rasa lelah akut. Munculnya perasaan ini membuat mereka seolah tidak mampu keluar rumah.
Mudah kesal
Ciri yang satu ini mudah banget untuk dideteksi, bahkan jika kita tidak menjalin hubungan dekat dengan penderitanya. Biasanya orang yang mengalami depresi akan merasakan perubahan suasana hati drastis tanpa sebab.
Mereka jadi mudah tersinggung, kesal, marah, dan menangis. Penderita depresi akan mudah kesal pada hal-hal yang menurut orang lain dianggap biasa saja. Seringkali respons emosi yang ditunjukan cenderung berlebihan.
Tidak memerhatikan kebersihan
Jangan mengabaikan rasa malas membersihkan diri. Karena hal ini bisa jadi salah satu ciri depresi, lo! Seseorang yang awalnya cinta kebersihan bisa berubah jadi sosok yang malas membersihkan diri ketika depresi.
Biasanya penderita depresi akan malas mandi dan enggan bersih-bersih rumah selama beberapa minggu. Bagi penderita depresi, membersihkan diri menjadi kegiatan yang menguras tenaga. Mereka merasa tidak punya energi untuk melakukannya.
Beberapa penderita depresi juga merasa dirinya tidak berharga, sehingga tidak layak untuk bersih. Jika orang terdekatmu mulai menunjukan gejala seperti ini sebaiknya hati-hati, ya.
Perubahan pola makan
Biasanya ciri depresi juga akan ditunjukan dengan fluktuasi pola makan dan berat badan. Beberapa penderita depresi menunjukan peningkatan nafsu makan hingga berat badannya bertambah. Sementara beberapa lainnya mengalami kehilangan nafsu makan hingga berat badannya turun drastis. Padahal orang tersebut tidak sedang dalam program diet.
Baca Juga: Nafsu Makan Menurun? Waspadai Masalah Kesehatan Ini
Sering sakit kepala
Siapa sangka, ternyata sakit kepala juga bisa jadi salah satu indikasi penyakit mental, lo! Menurut National Headache Foundation, sakit kepala pada penderita depresi muncul seperti sensasi berdenyut ringan, terutama di sekitar alis. Meski bisa hilang dengan penggunaan obat, namun sakit kepala ini tetap akan kembali dalam intensitas sering.
Jika orang terdekat memiliki ciri-ciri depresi di atas, sebaiknya bantulah mereka untuk mengenali masalahnya. Namun jangan buru-buru melakukan self diagnose, karena gejala-gejala di atas juga bisa menunjukkan masalah kesehatan lain.
Langkah paling bijak ketika orang terdekat menunjukkan ciri depresi adalah mengantarkannya ke psikolog. Depresi butuh penanganan khusus agar tidak berujung pada kematian.